25 radar bogor

Galian Proyek Rusak Taman

DITANAM ULANG: Rusak akibat galian proyek, petugas pertamanan kembali menghijaukan tepian Jalan Pajajaran.
DITANAM ULANG: Rusak akibat galian proyek, petugas pertamanan kembali menghijaukan tepian Jalan Pajajaran.

BOGOR–Proyek galian kabel di Jalan Pajajaran kembali menuai masalah. Sebab, bekas galian tersebut sudah merusak 20 titik taman yang ada di sepanjang jalan tersebut. Atas kondisi itu, Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Bidang Pertamanan PJU dan Dekorasi Kota Bogor terpaksa melakukan penghijauan kembali.

Kasi Pemeliharaan Taman Disperumkim Kota Bogor Erwin Gunawan menyebutkan, taman yang terkena penggalian mulai dari depan Hotel Amaris sampai underpass, dengan dimensi titik penggalian 1,5 meter x 90 sentimeter dan kedalaman 1,5 meter. “Agar bekas penggalian rapi kembali dan tidak terbengkalai, kami menerjunkan petugas untuk merapikan dan menyulam tanaman yang rusak dan mati,” sebutnya.

Menurut dia, proses penyulaman taman akan memakan waktu enam hari. Sebab, ada beberapa lokasi yang tanahnya harus dirapikan terlebih dahulu. Jadi, tanah atau media tanamnya terlebih dulu dirapikan dan diberi pupuk. Setelah itu barulah dilakukan penanaman. “Pengganti tanaman yang rusak atau mati diambil dari kebun pembibitan di Ciremai Ujung,” imbuhnya.

Terkait kerusakan yang ditimbulkan, penanggung jawab proyek berjanji akan melakukan koordinasi dan merapikan kembali beberapa titik yang terkena penggalian.

Selain itu, dia juga mengimbau kepada instansi-instansi lain yang akan melakukan penggalian di jalur hijau, sebaiknya menginfor­masikan kegiatannya kepada Bidang Pertamanan. “Sehingga nantinya kami bisa menyela­matkan terlebih dahulu tanaman-tanaman yang berada di lokasi penggalian,” tegasnya.

Erwin mengatakan, selain rutin memelihara taman-taman kota dan jalur hijau, petugas juga rutin mengganti display tanaman di vertical garden secara berkala. Taman vertikal ini membentang di sepanjang Jalan Kapten Muslihat. “Dibangun pada 2015 dengan menggunakan media pot dan media karpet,” pungkasnya.(wil/c)