25 radar bogor

Siswa Birrul Walidain Belajar di Alam

KREATIF: Pelajar SDIT dan SMPIT Birrul Walidain belajar di alam. Seperti yang dilakukan di Bumi Perkemahan Goa Bunder, Kabupaten Bogor.
KREATIF: Pelajar SDIT dan SMPIT Birrul Walidain belajar di alam. Seperti yang dilakukan di Bumi Perkemahan Goa Bunder, Kabupaten Bogor.

BOGOR–Belajar matematika dan sains ternyata bisa dilakukan di luar ruangan dengan cara yang menyenangkan. Seperti  dilakukan siswa SDIT dan SMPIT Birrul Walidain pada Selasa (12/12) di Bumi Perke­mahan Goa Bunder, Gunung­bunder, Kabupaten Bogor. Mereka melakukan serangkaian kegiatan dalam acara Fun Math and Science Camp.

Ketua Yayasan Perguruan Birrul Walidain Memed Jalalu­din mengatakan, kegiatan ini pertama kalinya dilakukan oleh sekolahnya untuk mendukung program kurikulum yang mema­dukan kegiatan di dalam rua­ngan dan di luar ruangan.

”Kegiatan ini bisa menjadi wadah bagi siswa untuk menga­plikasikan pelajaran matematika dan sains di kelas atau labora­torium,” tuturnya.

Memed menjelaskan, kegiatan dapat terselenggara karena kerja sama dengan Klinik Pendi­dikan MIPA (KPM). Kegiatan saat itu dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama terdiri dari exploration mathe­matics games, experiment fun science, motiva­tiopn and character building for student, exploration math shop, exploration science agricul­ture, serta wisata matematika bela negara.

Lalu di sesi kedua, terdapat beberapa permainan yang diikuti siswa dengan antusias, di antaranya: robot A, the toxic spider web, buldozer, labirin show, glases race, blind volley, take the ball, water transfer, serta practicing archery. Seluruh kegiatan tersebut, menurut Kepala Bagian Read 1 Learning and Development Center KPM, Dwi Samto, dilakukan untuk menumbuhkan semangat belajar siswa dengan metode edutainment dan outdoor learning.

Menurutnya, pelajaran mate­ma­tika dan sains saat ini masih dianggap sulit kebanyakan siswa, sehingga harus ada meto­de pembelajaran yang berku­alitas, berorientasi pada kebutu­han belajar anak, serta mampu mang­asah keterampilan hidup.

”Permainan matematika dan sains menjadi pilihan metode pembelajaran yang menyajikan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan bagi anak-anak,” tutur Dwi.

Ia mengatakan, dengan meto­de active learning, fun learning, dan experiental learning, akan membuat belajar menjadi lebih interaktif, menge­sankan dan menyena­ngkan. ”Diharapkan siswa SDIT dan SMPIT Birrul Walidain memilik bekal untuk menjadi lebih kreatif, terampil, kritis, kreatif, dan komunikatif,” harapnya.

Pada kegiatan tersebut disisip­kan juga kegiatan sosial, seperti penyerahan dan pena­naman seribu pohon dari ma­ha­siswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Ibn Khaldun yang sudah praktik di Yayasan Peru­gu­ruan Birrul Walidain. Lalu, santunan anak yatim binaan Birrul Walidain serta bimbi­ngan manasik haji dan umrah Birrul Walidain yang bekerja sama dengan Travel Barka Global Wisata.(cr1/c)