25 radar bogor

Proyek Pencegah Banjir Tutup Gorong-gorong

SIDAK: Wali Kota Bogor Bima Arya mengecek pembangunan proyek sodetan pencegah banjir di Sungai Cikeumeuh, Kelurahan Curug Mekar, kemarin (15/12).
SIDAK: Wali Kota Bogor Bima Arya mengecek pembangunan proyek sodetan pencegah banjir di Sungai Cikeumeuh, Kelurahan Curug Mekar, kemarin (15/12).

BOGOR–Mimpi warga Perumahan Bogor Raya Permai (Bogor Country) dan Taman Sari Persada agar kawasannya bebas banjir tahun ini, tampaknya masih berat. Meski sudah dilakukan pembangunan sodetan (pengendali debit air) dan tembok penahan tanah (TPT) di Sungai Cikeumeuh, Bogor Barat, potensi banjir masih saja bisa terjadi.

“Sebab, masih ada kelemahan pada kedua proyek tersebut, yakni tidak adanya gorong-gorong,” ujar warga Blok FG Bogor Raya Permai, Umaryani (42), ketika memberikan masukan dalam kegiatan inspeksi mendadak (sidak) Wali Kota Bogor Bima Arya, kemarin (15/12).

Menurut Umaryani, sejak pembangunan tol BORR seksi IIB Kedungbadak-Yasmin, aliran air Sungai Cikeumeuh di Kelurahan Curug menjadi lebih besar dari biasanya. Maka untuk menghindari banjir, dibuatlah sodetan untuk menahan sampah dan mengatur debit air.

Tetapi, berdasarkan pengamatannya, kontraktor tidak membuat gorong-gorong air di sekitar rumah warga untuk dibuang ke sungai. “Sebelum ada pembangunan (sodetan) masih ada salurannya,” katanya.

Namun setelah ada pembangunan sodetan, gorong-gorong itu menghilang. Padahal, debit airnya besar. Jika kondisi ini dibiarkan, akan terasa percuma, sodetan tetap akan jebol karena debit air yang tinggi. “Makanya, tadi saya sampaikan ke Pak Wali supaya ditindaklanjuti. Karena saya sudah pernah bilang ke kontraktor tetapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” tegasnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, sudah dua hingga tiga tahun terakhir warga di Bogor Raya Permai dan Taman Sari Persada mengeluh karena saluran air tidak dapat menampung air sungai hingga membuat banjir.

Maka dari itu, pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mendesain sodetan dan TPT di tiga titik. “Saya cek untuk memastikan semua lancar serta mengantisipasi dampaknya,” ujarnya.

Bima menyatakan akan terus mencermati pembangunan senilai Rp1,7 miliar di setiap titiknya ini, untuk melihat apakah ketika hujan nanti, air masih menggenang ke tempat lain atau tidak.

Namun, ia memastikan bahwa Bogor Permai Raya dan Taman Sari Persada tidak akan banjir dengan adanya sodetan ini, sembari merencanakan pelebarannya. “Pembangunan­nya sudah 90 persen dan ditargetkan rampung 22 Desember mendatang,” imbuhnya.(wil/c)