25 radar bogor

Mengenal Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan IPB

LENGKAP: Fasilitas di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan IPB menjadi rujukan hampir semua RS hewan di Indonesia.
LENGKAP: Fasilitas di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan IPB menjadi rujukan hampir semua RS hewan di Indonesia.

Menginjak usia 17 tahun, Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan (RSHP FKH) IPB semakin mengukuhkan dirinya menjadi rumah sakit hewan terlengkap se-Indonesia. Bahkan, menjadi jujukan bagi pencinta hewan dari Sabang sampai Merauke.

Laporan: Rany Puspitasari

Direktur Eksekutif RSHP FKH IPB, Prof Drh Deni Noviana menjelaskan, rumah sakit ini mempunyai tiga misi sederhana. Yakni, pendidikan, pelayanan terhadap pemilik hewan, dan penelitian sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Kami menjadi yang terbesar dan terlengkap di Indonesia dari sepuluh RSH yang ada dari Sabang hingga Merauke,” ungkapnya kepada Radar Bogor.

Menjadi RSH rujukan, pasien yang datang tidak hanya dari Bogor, tapi juga dari berbagai penjuru Indonesia. Mulai Jakarta, Bandung, serta berbagai daerah yang minim fasilitas ataupun dokternya tidak bisa menangani.

RSHP juga mendukung berbagai program pendidikan kurikulum untuk mahasiswa kedokteran IPB. Seperti dokter hewan yang sudah lulus dan ingin meng-update kemampuannya dan berbagai kursus serta seminar bagi dokter yang ingin menjadi dokter hewan spesialis.

“Pelayanan kami juga tidak hanya sekadar hewan kucing, anjing saja. Tapi juga multispesies, seperti trenggiling, harimau hingga badak Sumatera. Tapi kalau hewan-hewan besar itu biasanya kami yang ke sana jemput bola,” beber Deni.

Dalam hal penelitian, RSHP IPB lebih banyak membantu para peneliti melaksanakan penelitian dengan sarana yang yang lebih lengkap dari RSH lainnya di Indonesia.
Adapun fasilitas yang hanya ada di RSHP IPB; USG colour dan 3D, radiografi, echo­kardiografi, elektrokardiografi, juga endoskopi.

Walaupun begitu, tidak banyak penelitian yang dilakukan pihaknya. Karena dari keseluruhan, kerja RSHP IPB lebih besar dan konsen untuk pendidikan mahasiswa IPB. “Nama belakang­nya saja sudah pendidikan, makanya kami lebih fokus ke pendidikan,” tambahnya.

Sisanya, pelayanan dan penelitian hanya sebagian kecil dari pendidikan. Sekitar 50 persen RSHP IPB untuk pendidikan, 40 persen untuk pelayanan, dan 10 persen untuk penelitian. “Sebenarnya untuk pendidikan 90 persen include pelayanan kami juga untuk pendidikan, sisanya penelitian,” tutup Deni.(*/c)