25 radar bogor

Distribusikan Alat Bencana ke Daerah

PEDULI: Perwakilan Kwarnas Gerakan Pramuka menyerahkan alat pengamanan bencana pada perwakilan satgas bencana di daerah.
PEDULI: Perwakilan Kwarnas Gerakan Pramuka menyerahkan alat pengamanan bencana pada perwakilan satgas bencana di daerah.

CIBUBUR–Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka sudah meninjau lokasi bencana di tiga provinsi, yakni Kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta), Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah), dan Kabupaten Pacitan (Jawa Timur).

Dalam kunjungan yang diwakili Andalan Nasional uru­san Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana (Abdimas­gana) Ranggawisnu dan Kurnia Bakti itu, Kwarnas memberikan alat-alat pengamanan bencana.

Rangga mengatakan, kunju­ngan untuk meninjau lokasi bencana yang terkena dampak banjir di tiga provinsi tersebut. Pihaknya juga mendukung Satgas Pramuka Peduli dengan mem­berikan bantuan berupa alat pengaman diri (APD).

”Kunjungan ini dalam rangka melihat situasi respons bencana dari teman-teman Pramuka Peduli, sekaligus memberikan dukungan kepada Satgas Pra­muka Peduli dengan pemberian APD,” ujar Rangga di Cibubur, kemarin (15/12).

APD itu antara lain helm, sarung tangan, sepatu boots, kacamata, dan rompi. Lokasi-lokasi tersebut, jelas Rangga, mewakili tiga provinsi yang dianggap memiliki kerawanan bencana di musim banjir. Tidak hanya itu, di beberapa lokasi Kwarnas juga memberikan pompa air, gergaji mesin, dan dapur air.

”Seperti di Gunungkidul ada daerah yang rumah-rumahnya  masih tenggelam. Kalau lihat dari atas air seperti waduk, rumah sudah tidak kelihatan. Ini memang perlu penanganan khusus dengan alat-alat yang memadai,” tuturnya.

Adapun di Wonogiri, banjir juga masih melanda sebagian wilayah. Yang menarik, ada Gugus Depan yang dijadikan lokasi pengungsian korban banjir dan tanah longsor, yakni di Desa Lebih, Kecamatan Tirtomoro. Ia melihat Pramuka Peduli sangat total membantu penanganan bencana.

”Bantuan yang kami berikan ini tidak lain untuk memperkuat Pramuka Peduli di Kwarda dan Kwarcabnya, sehingga bisa optimal ketika turun ke masyarakat atau lokasi bencana. Semoga bisa bermanfaat,” jelasnya.

Sementara itu, Kurnia bersyu­kur kedatangan Kwarnas disam­but baik Satgas Pramuka Peduli di daerah. Mereka senang kare­na merasa diperhatikan dengan melihat situasi dan kondisi anak-anak Pramuka dalam penanganan bencana. Meski dengan keter­batasan, semangat membantu mas­ya­rakat tidak luntur.

”Saya lihat sistem penanganan Satgas Pramuka Peduli di lapangan sudah bagus, skill mereka sudah tidak diragukan lagi, cepat, tanggap, dan tepat. Meski serba terbatas tapi semangatnya luar biasa,” ujar Kurnia.

Menurutnya, dalam penanga­nan bencana, Pramuka punya modal kekuatan besar di tingkat sum­ber daya manusia (SDM), karena Pramuka ada di setiap daerah bahkan di tingkat kecamatan dan desa. Hanya saja, dalam penanganan benca­na itu, sedikit yang meng­g­u­nakan alat pengaman diri. Padahal itu bisa membahayakan.

”Problem Satgas Pramuka Peduli di lapangan sebenarnya bukan pada tingkat SDM, tapi kurangnya ketersediaan alat penanganan bencana, minimal alat pengaman diri. Di luar itu tenaga oke, semangat oke, skill juga oke,” terangnya.

Kurnia menambahkan, kunjungan tersebut juga dalam rangka bertukar pikiran dengan Satgas Pramuka Peduli di tingkat Kwarda dan Kwarcab mengenai beberapa persoalan yang kerap dihadapi Pramuka saat menangani bencana alam, sehingga bisa dicarikan solusi yang tepat untuk memperkuat Pramuka Peduli. (dka/c)