Banyak cara untuk membangun karakter anak muda sebagai generasi penerus bangsa, menjadi lebih baik. Salah satunya, LKBB antarsekolah swasta se-Kabupaten Bogor.
Laporan: andika galuh Satria
Tak dapat dimungkiri, era globalisasi tanpa batas berdampak negatif bagi perkembangan generasi muda. Namun, ternyata masih ada secercah harapan yang dapat diandalkan untuk mewarisi kepemimpinan di masa depan. Salah satunya dengan menanamkan rasa nasionalisme melalui Lomba Ketangkasan Baris-Berbaris (LKBB).
Bupati Bogor Nurhayanti bahkan memberikan perhatian lebih terhadap kegiatan ini. Menurut Nurhayanti, peningkatan LKBB di masing-masing sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler dapat dikategorikan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Sebab, kata dia, untuk bisa memahami dan menaati prinsip-prinsip dasar LKBB, harus dilengkapi keterampilan teknis yang mumpuni, karakter yang positif dan berdisiplin, serta sikap siap kerja sama yang merupakan unsur penting pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Jika kedisiplinan terus ditingkatkan, mereka bisa tumbuh sebagai pribadi yang kuat dan mampu menghindari perilaku negatif terutama tak sesuai dengan norma, agama, etika dan budaya bangsa,” ujarnya saat menghadiri LKBB yang diselenggarakan Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) di Kampus SIT Almadinah Cibinong, kemarin (13/12).
Saat ini, sambung bupati, para pelajar pada umumnya berada dalam tahapan tumbuh kembang sebagai remaja yang rentan godaan perilaku negatif.
Seperti, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, tawuran antarpelajar, pergaulan bebas, dan perbuatan amoral lainnya. “Memang ini bukan gambaran menyeluruh dari semua pelajar tetapi harus tetap diwaspadai sedini mungkin,” tuturnya.
Karena itu, Nurhayanti menegaskan, peran perguruan swasta sebagai mitra kerja pemerintah dalam pembangunan bidang pendidikan sangat penting dan menentukan. “Untuk itu, setiap pendidik, tenaga kependidikan dan penyelenggara perguruan swasta harus mampu menciptakan sistem pendidikan yang efektif,” imbuhnya.
Ketua BMPS Kabupaten Bogor, Agus Sriyanta menuturkan, ada 80 tim yang terdiri dari SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA swasta menjadi peserta. Menurutnya, acara diselenggarakan untuk membangun persatuan dan kesatuan.
“Kami ingin pendidikan harus memberikan kontribusi, khususnya sekolah swasta, karena tanpa sekolah swasta maka pendidikan di Kabupaten Bogor lumpuh. Bayangkan saja, SD 15 persen, SMP dan SMA 85 persen dan SMK 95 persen, terlebih yang di bawah Kementerian Agama 99 persen,” terangnya.
Untu itu BMPS diharapkan tetap konsisten dan berkomitmen, khususnya pada penyelenggaraan pendidikan swasta dengan dinamika masalah yang ada.
“Inilah kontribusi kita kepada pemerintah daerah dalam memajukan pendidikan khususnya di Kabupaten Bogor. Agenda seperti ini tidak mungkin dilakukan kalau tidak didukung seluruh elemen,” pungkasnya. (**rp2/adv/c)