BOGOR-Bakal calon wali kota petahana, Bima Arya, seperti sengaja mengulur sikap politiknya di Pilwalkot Bogor. Hingga kini, pria yang akan genap berusia 44 tahun pada 17 Desember nanti itu, masih menutup rapat-rapat siapa figur pendampingnya di arena pilkada.
Bima hanya menampakkan ”kemesraan’’ dengan politisi PDIP Dadang Danubrata di berbagai kesempatan. ”Masih berproses. Kami intensif komunikasi,’’ ujar Bima kepada Radar Bogor, kemarin (13/12).
Bima mengatakan, hingga kini belum ada partai yang pasti bermitra dengan rumah politiknya, Partai Amanat Nasional (PAN). Termasuk, kabar koalisi dengan PDI Perjuangan. Tapi sumber Radar Bogor menyebut, Bima tengah berpayah-payah memperjuangkan Dadang Danubrata menjadi pendampingnya. ”Belum pasti, masih sebatas silaturahmi,’’ kata dia.
Seperti menghindari pertanyaan pewarta, Bima juga membantah ketika ditanya soal rencana deklarasi penetapan pasangan, tepat di hari ulang tahunnya. Deklarasi itu kabarnya akan dilaksanakan Bima Arya bersama dengan Dadang Danubrata dan PDIP. ”Enggak benar itu, enggak ada rencana deklarasi,’’ kata dia lagi.
Lantas, bagaimana tanggapan Dadang Danubrata menanggapi sikap Bima? Rupanya, Dadang kadung kepincut untuk berpasangan dengan rekan semasa sekolahnya itu. Dadang juga mengaku terus menguatkan dukungan di internal PDI Perjuangan. ”Tentunya peluang ada buat semua,’’ ucapnya.
Berbeda dengan Bima, saat disinggung rencana deklarasi 17 Desember nanti, Dadang tak membantah ataupun membenarkan. ”Lihat saja nanti,’’ ujar pria yang menjabat ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor tersebut.
Di tempat terpisah, Ketua DPD PAN Kota Bogor Saprudin Bima menyebut tim Komite Pemenangan Pemilu Daerah (KPPD) DPD PAN akan memutuskan siapa yang akan mendampingi sang putra mahkota, selaras dengan hasil survei. ”Nah, hasil surveinya satu-dua hari ke depan baru keluar.
Sekaligus mematangkan pilihan (Bima Arya, red) berpasangan ke mana,’’ sebutnya. Nama-nama yang selama ini masuk penjaringan PAN untuk mendampingi Bima Arya adalah Dadang Danubrata, Zaenul Mutaqin, Susetyono dan Sopian Ali Agam. (ded/c)
