25 radar bogor

Theresia Resti Sekar,Owner Soto Sota yang Gemar Sajikan Masakan Otentik

Theresia Resti Sekar, Owner Soto Sota
Theresia Resti Sekar, Owner Soto Sota

Banyak orang yang membangun bisnis mengikuti tren, seperti bisnis di bidang kuliner yang banyak menyajikan berbagai makanan kekinian tetapi tak banyak yang bertahan lama. Padahal bisnis merupakan langkah awal membuka peluang lain, agar bisa bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain. Theresia Restri Sekar, satu di antara pelaku bisnis yang enggan mengekor.

Theresia Restri Sekar Tunjungsari termasuk wanita yang lebih suka makanan yang dibuat sesuai aslinya atau otentik. Hal itupula yang kini diterapkan untuk usaha kulinernya. Wanita kelahiran Jogjakarta, 24 Juli 1978 ini hobi memasak sehingga mendorongnya membangun bisnis di bidang kuliner. Awalnya Restri bekerja kantoran, tapi merasa kesulitan mengatur waktu karena memiliki buah hati masih kecil. Restri pun mulai berpikir untuk resign dan membuka usaha. Pada 2011, ia mencoba franchice bakso, belum sampai setahun, franchise tersebut gulung tikar.

Restri berpikir kalau tidak meneruskan bisnisnya, akan rugi karena bisnis tersebut untuk persiapan jika Restri resign dari pekerjaannya. Kemudian, Restri bekerjasama dengan temannya yang bisa membuat bakso dan sampai sekarang bisnis tersebut masih bergerak. Tidak berhenti di situ, Restri ingin membangun bisnis kuliner mandiri agar bisa memberi manfaat untuk orang banyak, tidak bergantung kepada orang lain semua atas usahanya sendiri, mulai dari resep, tempat, marketing dan lain-lain.

“Bisnis itu bagi saya untuk menyalurkan passion dan menghasilkan uang untuk kesejahteraan orang banyak, jadi tidak semata-mata mencari uang tetapi ada kebermanfaatannya untuk orang banyak,” tuturnya. Setelah resign, Restri mempersiapkan bisnis kulinernya yang fokus menjual makanan otentik. Restri membuat soto dan ayam goreng dengan resepnya sendiri, berat badan Restri naik sampai 10kg karena membuat resep untuk bisnisnya. Restri selalu mencoba resepnya agar orang yang mengerjakan, menangani dan menyajikan memiliki rasa sama. Awalnya memang tidak sesuai, tetapi karena terus dicoba dan belajar dari pengalaman ia belajar membuat sistem yang bisa membuat rasa masakannya menjadi konsisten.

“Saya banyak kulineran, mencoba berbagai makanan otentik dan menebak bumbu-bumbu. Setelah itu saya coba di rumah untuk mendapatkan rasa pas dan akhirnya saya mendapatkan resep yang pas dengan keinginan saya,” tuturnya.

Pada Januari 2017, Restri mulai meresmikan bisnis kulinernya yang diberi nama Soto Sota dengan berbagai macam menu seperti ayam bacem khas Jogjakarta, ayam goreng khas Solo, soto ayam dan soto daging khas Solo. Soto Sota juga menyediakan minuman khas Jogjakarta yaitu wedang uwuh untuk menghangatkan tubuh.

Uniknya, Restri tidak menyukai makanan kekinian, ia lebih suka makanan otentik. Restri selalu mengutamakan kualitas rasa dari soto dan ayam gorengnya. Saat ini Restri sudah memiliki 13 karyawan. Restri memiliki ruko di kawasan Dr. Semeru Bogor, memperkenalkan produknya melalui media sosial seperti facebook dan instagram.

Bisnis kuliner di Bogor sudah sangat menjamur, dengan banyaknya kompetitor tidak menjadikan Restri patah semangat. Ia mengaku bahwa tidak pernah berpikir kompetitor adalah saingan karena yang dibutuhkan Restri adalah fokus meningkatkan pendapatan dan mengembangkan bisnisnya.

“Semua memiliki rasa khas masing-masing, saya tidak pernah berpikir takut tersaingi karena prinsipnya jika kita berbuat baik dengan orang lain dan memberikan jalan maka kebaikan dan jalan itu akan kembali kepada kita,” tuturnya. (cr6/c)