CIBINONG–Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kabupaten Bogor masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan modal. Selain itu, pelaku UMKM juga dinilai masing kurang bersinergi dengan pemerintah daerah, hingga promosi yang sulit.
Hal itu disampaikam Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Yasin saat menghadiri family gathering UMKM Kabupaten Bogor di Lapangan Sukahati, Cibinong, kemarin (12/12).
Menurutnya, semua solusi untuk mengatasi hal itu seluruhnya ada di pemerintah daerah. Sebab, selama ini pelaku UMKM dituntut untuk mandiri, tetapi tidak difasilitasi.
Bagaimana caranya? Politisi PPP ini pun mengungkapkan salah satu solusinya dengan memasarkan produk di lokasi yang representatif.
”Lebih baik di fasilitasi dengan lokasi baru yang cukup strategis, seperti di lokasi-lokasi wisata,” terangnya.
Selain itu, sambungnya, pemda juga harus membangun kemitraan dengan lokasi-lokasi lain, seperti mal.
”Di mal saja saat ini tidak ada produk UMKM yang dipasarkan. Pemerintah daerah belum memberikan ruang itu, padahal potensinya cukup bagus,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua UMKM Kabupaten Bogor Hasan Haekal Thalib memaparkan, terdapat 734 ribu UMKM di Kabupaten Bogor yang menginginkan perhatian penuh dari pemerintah daerah.
”UMKM membutuhkan tempat promosi yang memang banyak wisatawan, jangan sampai salah tepat. Itu harapan kami,” pungkasnya.(rp2/c)