25 radar bogor

Dorong BUMD Genjot Pendapatan

BOGOR–Evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor Semester II digelar Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor di Hotel Salak Tower, kemarin (12/12). Pada pembahasan evaluasi tersebut mengundang 13 organisasi perangkat daerah (OPD) Incomer dan empat BUMD untuk melihat target capaian pendapatan di akhir tahun ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, ada dua hal yang dievaluasi, yakni mengevaluasi yang sedang berjalan dan mengevaluasi target di 2018. Ia menginginkan adanya kenaikan pendapatan dari OPD ataupun BUMD dengan cara berinovasi.

“Jadi, setelah digali, untuk PDAM bisa meningkatkan dari Rp11,7 miliar menjadi Rp22 miliar. Begitu juga dari Perumda BPR Bank Kota Bogor bisa naik sekitar Rp1 miliar, dari awalnya Rp2,9 miliar, bisa menjadi Rp3,9 miliar,” paparnya.

Pada kesempatan itu juga, Ade menyinggung besarnya angka defisit RAPBD 2018 sebelum dirasionalisasi sebesar Rp707 miliar. Besarnya anggaran tersebut diperkirakan karena kurangnya evaluasi diri terhadap belanja daerah.

“Kan ini ujungnya harus balance. Sekarang masih defisit Rp35 miliar setelah dirasiona­lisasi lewat pengurangan anggaran perjalanan dinas atau studi banding. Sedangkan anggaran untuk program prioritas dan kebutuhan dasar tetap dipertahankan,” jelasnya.

Ia menjelaskan, besarnya defisit juga disebabkan adanya pengurangan dana perimbangan 2018 yang turun mencapai Rp116 miliar dibanding 2017. Ia pun berharap, dalam pembahasan akhir antara Tim Anggaran Peme­rintah Daerah (TAPD) dengan Banggar, bisa mencapai angka balance atau nol.

“Supaya tidak terlambat. Karena APBD bukan untuk kepentingan kita, tapi untuk masyarakat. Jika terlambat akan menghambat pemba­ngunan,” pungkasnya.(wil/c)