CIGUDEG–Masyarakat berpenghasilan rendah dipusingkan dengan kelangkaan gas Elpiji tiga kilogram. Sudah satu bulan, si melon ini sulit ditemukan di warung maupun agen gas.
Salah satu warga, Eman Sulaeman (34) mengaku selalu menyusuri warung-warung di Kecamatan Cigudeg hanya untuk membeli gas elpiji. Sudah dua hari ini, pria yang tinggal di RT 01/01, Desa Cigudeg, itu menghabiskan waktu di jalanan agar kompor di dapurnya tetap bisa menyala. ”Baru kali ini sulit (dapat gas elpiji),” keluhnya kepada Radar Bogor.
Untuk mendapatkan satu tabung Elpiji, Eman bahkan harus bolos kerja. Hal ini terpaksa dilakukan lantaran sang istri terus menggerutu kompornya butuh gas. Begitu pun dengan kebutuhan perut, tiga hari berturut-turut istrinya tidak masak.
”Alhamdulillah dapat satu tabung. Kalau gak dapat, bini bisa manyun lagi. Repot soalnya, karena makan mi rebus saja kan harus dimasak,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Leuwiliang Chairuka Judhyanto berharap, agar kelangkaan gas Elpiji tiga kilogram segera teratasi. ”Banyak warga golongan ekonomi rendah, sehingga semua rumah tangga di sini menggunakan tabung gas tiga kilogram untuk kebutuhan sehari-hari,” tukasnya. (all/c)