25 radar bogor

Optimalisasi IPA Dekeng Capai 30 Persen

DIOPTIMALISASI: Petugas sedang memperbaiki instalasi pengolahan air (IPA) Dekeng PDAM Tirta Pakuan.
DIOPTIMALISASI: Petugas sedang memperbaiki instalasi pengolahan air (IPA) Dekeng PDAM Tirta Pakuan.

BOGOR–Sebulan sejak start awal November lalu, progres optimalisasi instalasi pengolahan air (IPA) Dekeng sudah mencapai 30 persen. Program penambahan kapasitas produksi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor ini sudah memasuki tahapan inti. Meski demikian, perusahaan pelat merah itu terus mengupayakan pengerjaannya tidak mengganggu pelayan­an.

Direktur Teknik PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Syaban Maulana menjelaskan, sepe­kan ini, tim pengawas pekerjaan diawasi langsung petugas PDAM yang fokus pada pengerjaan penyekatan aliran horizontal pada kompar­temen bak sedimentasi IPA Dekeng II. Tujuannya, mencegah pengendapan flok pada proses sedimentasi.

“Sesuai jadwalnya, awal Desem­ber ini kami juga fokus pada pekerjaan penambahan gutter (saluran penangkap air bersih) pada bak sedimen unit 1 untuk menambah kapasitas dari 600 liter per detik menjadi 800 liter per detik,” urai Syaban.

Pekan ini, pengerjaan dilanjut pada penyekatan aliran horizon­tal dan penambahan gutter di bak sedimen unit 2 IPA Dekeng II. “Akhir pekan depan kami targetkan progres pengerjaan meningkat jadi 40 persen,” ucapnya.

Syaban menambahkan, pengerjaan optimalisasi ini diupayakan tidak mengganggu distribusi air bersih ke pelang­gan. Dia telah menginstru­ksikan jajaran di bagian produksi untuk memaksimalkan debit produksi sebesar 1.500 liter per detik, sesuai kapasitas produksi IPA Dekeng saat ini.

Optimalisasi IPA Dekeng merupakan upaya PDAM untuk meningkatkan kapasitas hasil pengolahan IPA. Harapannya, kapasitas produksi IPA yang dibangun pada 1997 tersebut bisa bertambah dari 1.500 liter per detik (l/det) menjadi 1800 l/det. “Saat ini kondisi pengaliran kita sudah seimbang. Artinya, suplai air baku sudah sama dengan air yang dijual di pelanggan,” bebernya.

Namun, ini sangat sensitif. Sebab, kalau ada gangguan di produksi, akan terjadi gangguan pula di pelanggan. Ini terjadi karena idle capacity sudah tidak ada. Nah, dengan adanya optimalisasi IPA Dekeng ini menjawab kebutuhan akan hal itu. “Kita akan punya idle capacity sebesar 300 l/det,” kata Syaban.

Pengerjaan kegiatan ini diharap­kan dapat mengopti­malkan fungsi kedua IPA dan diyakini dapat memini­malisasi gangguan pengaliran akibat peningkatan tingkat kekeruhan air baku.

Jadi ketika ada gangguan produksi, misalnya karena air baku keruh akibat hujan dan banyak sampah, kapasitas produksi tidak akan turun terlalu jauh. “Kalau sebelumnya dari kondisi normal 1.500 l/det bisa turun jadi 1.200-1.300 l/det saat ada gangguan, setelah diperbaiki 1.800 l/det mungkin akan turun jadi 1.700 l/det. Idealnya 1.600 l/det. Jadi masih di atas ideal,” papar Syaban.

Optimalisasi IPA Dekeng, tambah Syaban, terdiri atas dua lingkup pengerjaan, yakni rehabiliasi plate settler pada IPA Dekeng I dan optimalisasi kapasitas pada IPA Dekeng II. Untuk IPA Dekeng I, pelaksana pekerjaan akan mengganti plate settler di bak 1 dari jenis GRC ke stainless steel. Tujuannya, agar proses pengendapan lebih sempurna. “Sementara untuk bak 2 dan 3, plate settler-nya akan kami perbaiki agar proses pengendapan lebih cepat,” kata Syaban.

Adapun untuk IPA Dekeng II, pelaksana akan menambah gutter agar air yang masuk lebih merata, sehingga lumpur tidak akan masuk filter. “Kami juga akan membuat sekat peng­arah pada aliran inlet sedi­mentasi. Fungsinya, air yang masuk ke sedimen ini alirannya rata. Kalau sekarang kan kecepatannya nggak rata, sehingga pada saat kekeruhan tinggi, lumpur ikut terbawa,” katanya.

Dia menambahkan, selama proses pengerjaan, PDAM beru­paya menjaga sistem pengolahan untuk meminimalisasi gangguan pelayanan. Dia mengimbau agar para pelanggan di zona 3 dan 4 tetap menampung air saat sedang mengalir. “Peng­erjaan dikerjakan setiap hari sela­­ma kurang lebih 11–12 minggu. Kami mengimbau pelanggan tetap menampung air pada saat mengalir,” tutupnya.(wil/*)