25 radar bogor

Awas, Diskon Palsu

Ilustrasi diskon (pexels.com)
Ilustrasi diskon (pexels.com)

BOGOR- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memperingatkan masyarakat agar tidak mudah terjebak diskon palsu dan produk makanan yang kedaluwarsa. Kedua hal tersebut diperkirakan akan semakin marak jelang akhir tahun.

Ketua YLKI Tulus Abadi mengungkapkan, pada akhir tahun para pelaku usaha cenderung berupaya untuk melakukan “cuci gudang” atas produk-produk barang yang tidak laku terjual sepanjang tahun. Meliputi makanan, minuman, sembako maupun produk fashion.

Untuk itulah, Tulus mengimbau agar konsumen mewaspadai beredarnya produk yang sudah tak layak konsumsi. “Khususnya produk yang mendekati atau bahkan yang sudah kedaluwarsa,” katanya, kemarin (11/12).

Produk tersebut, kata Tulus, sengaja dilepas ke pasar untuk menghabiskan stok di gudang para pelaku usaha, distributor, atau bahkan retailer lainnya. “Guna mempercepat cuci gudang itu, pengusaha memberikan iming-iming diskon kepada konsumennya,” katanya.

Misalnya, diskon pada produk fashion. Konsumen harus waspada terhadap produk tersebut. Rata-rata pemberian diskon itu dilakukan dengan cara menaikkan harganya terlebih dahulu.

Tulus menyebut, YLKI sering menemukan harga fashion yang dinaikkan lebih dulu. “Misalnya dinaikkan harganya 100 persen, kemudian dikorting 50 persen. Padahal, tindakan ini melanggar regulasi bahkan bisa dipidana,” katanya.

Tulus meminta Badan POM dan Dinkes untuk meningkatkan pengawasan dan operasi pasar menjelang tutup tahun ini. YLKI juga mendesak Kementerian Perdagangan dan atau Dinas Perdagangan untuk mengawasi dan menyurvei harga-harga produk fashion yang menaikkan harga terlebih dahulu untuk memberikan diskon. “Polri juga harus mengegakkan hukum terhadap kedua hal ini,” katanya.

Menindaklanjuti masalah tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Kabupaten Bogor, Jona Sijabat mengaku, peredaran makanan kedaluwarsa sudah dibahas bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam telekonferensi di Polres Bogor.

Menurut Jona, pembahasan itu meliputi kondisi komoditas pangan dan pasar. Termasuk langkah-langkah yang dilakukan pemkab. Jona berjanji, pihaknya akan memonitoring masalah makanan dan minuman. Termasuk beras, gula, minyak, daging, hingga telur. Selain itu, juga kudapan yang ada di toko modern, supermarket, swalayan, minimarket, hingga pasar tradisional.

Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan, dalam pengawasan peredaran makanan dan minuman sudah dilakukan berkala. Bahkan, di Kota Bogor ada tim gabungan dari BPOM, Disperindag, Dinkes melalui operasi terpadu. “Kami akan terus perketat, agar tak ada yang dirugikan,” tegasnya.

Sementara itu, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang berlangsung hari ini (12/12) tak luput jadi perhatian YLKI. Masyarakat diminta waspada. Dalam event akbar Harbolnas ini, para penyedia jasa situs belanja berlomba-lomba menyajikan diskon dan penawaran menarik. Untuk mendapatkan barang yang sesuai keinginan, jangan mudah tergiur harga miring.

Jika harga yang ditawarkan sangat jauh dari harga pasaran normal, patut curiga. Mungkin saja itu barang palsu atau tiruan yang kualitasnya tidak sama dengan yang orisinal. Periksa detail dan rincian barang sebaik mungkin.

Selain itu, jangan bertransaksi di luar situs yakni perhatikan syarat dan ketentuan berbelanja di setiap marketplace. Situs yang baik dan tepercaya biasanya akan memberikan pelanggan jaminan transaksi yang jelas.

Data dan pembayaran pelanggan akan masuk ke suatu sistem dan terverifikasi dengan rinci hingga barang benar-benar sampai ke tangan pelanggan. Jangan mau membayar jika mengarah keluar dari transaksi situs apalagi sampai meminta data penting seperti identitas atau nomor rekening.

Selain itu, jangan terpaku hanya di satu situs belanja. Yang tak kalah penting, yakni saat momen Harbolnas ini, biasanya hampir seluruh platform belanja online akan menjual produk yang sama. Artinya, barang yang dijual di situs satu dengan yang lain akan memiliki kesamaan. (don/fik/jp/c)