25 radar bogor

Lecehkan Profesi Jurnalis

CIGOMBONG–Keteledoran Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor melibatkan oknum wartawan mencetak naskah lembar ujian penilaian akhir sekolah (PAS), mendapat sorotan Komisi IV DPRD Ka­bupaten Bogor.

Selain mengutuk keras, ke­dua oknum wartawan berisial D dan AR itu juga harus dibe­ri­kan sanksi tegas. Pasalnya, me­re­ka dinilai membuat malu Disdik dan melecehkan pro­fesi jurnalis.

”Jangan kayak gitu atuh. Disdik harus menegur kalau benar seperti itu,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Wasto Sumarno kepada Radar Bogor.
Dengan nada geram, politisi PKS tersebut bahkan meminta Disdik segera mengatasi per­soalan dengan menjatuhkan sanksi tegas.

Terpisah, Kepala Disdik Ka­bupaten Bogor TB Luthfie Syam mengklaim keterlambatan lembar naskah ujian telah diatasi. ”Bukan tidak ada, tetapi kurang dan sudah tertangani oleh panitia saat itu juga,” jelasnya.

Ditanya soal standar lembar ujian sekelas fotokopi, menurut Luthfie, Disdik tidak memiliki patokan. ”Asalkan tulisan bisa terbaca oleh siswa, boleh (difotokopi, red),” singkatnya.

Sebelumnya diberitakan, penyebab terlambatnya naskah PAS terungkap usai belasan ribu siswa SD tehambat saat ujian. Itu lantaran dua oknum wartawan tabloid mingguan berinisial D dan AR diketahui menjadi makelar percetakan.

Keterlambatan selama tiga hari itu pun membuat ujian PAS di 49 SD di Kecamatan Cigombong dan 38 di Cijeruk terhambat.(don/c)