25 radar bogor

Dikecam, Israel malah Bombardir Gaza

Korban Tewas di Gaza Melampaui Jumlah Korban di Semua Konflik Global
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah warga Palestina yang menjadi korban tewas dalam serangan Israel telah melampaui 8.000 orang.
BOMBARDIR: Warga Palestina berkumpul di sekitar sasaran militan yang terkena serangan udara Israel di Jalur Gaza utara

GAZA- Sorotan dunia yang terarah kepadanya tak membuat Israel menahan diri. Mereka cuek saja membombardir Jalur Gaza. Akibatnya, kemarin (09/12) dua anggota Hamas kehilangan nyawa. Sekitar 25 orang lainnya mengalami luka-luka. Salah seorang korban luka adalah bayi yang masih berusia 6 bulan. Dua penduduk Gaza itu menambah daftar korban tewas dalam perlawanan menolak pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

Sehari sebelumnya, dua penduduk Gaza juga tewas lantaran tertembus peluru pasukan Israel (IDF) saat melakukan aksi protes. ”Dua jenazah anggota Hamas itu berhasil dievakuasi dari tempat Brigade Al Qassam di selatan Kota Gaza saat fajar,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Dr Ashraf Al Qidra seperti dilansir Al Jazeera. Dua korban tersebut adalah Mahmoud Al Atal (28) dan Muhammad Safadi (30).

Menurut Israel, serangan yang terjadi sejak Jumat malam (08/12) hingga kemarin itu merupakan respons serangan roket yang lebih dahulu diluncurkan dari Jalur Gaza. Setidaknya tiga roket dilontarkan. Roket pertama berhasil dihalau dengan sistem pertahanan misil milik negara Yahudi itu. Serangan kedua tidak sampai di tanah Israel, sedangkan yang ketiga sempat meledak di Kota Sderot. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Belum ada pernyataan resmi apakah Hamas yang melakukan serangan roket itu atau faksi lainnya di Jalur Gaza. Hamas mencuit di akun Twitter-nya bahwa target serangan jet tempur Israel adalah wilayah utara Gaza. Namun, media-media Israel memberikan pernyataan berbeda. Mereka menyerang lokasi-lokasi penting milik Hamas, termasuk gudang penyimpanan senjata.

Kritik dari berbagai pihak juga terus dilontarkan kepada Trump. Menteri Negara Urusan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Anwar Gargash seperti dilansir Reuters menegaskan bahwa pernyataan suami Melania itu merupakan anugerah bagi radikalisme. ”Orang-orang radikal dan ekstrem akan menggunakannya untuk menyebarkan kebencian,” terang Gargash dalam acara konferensi keamanan Manama Dialogue di Bahrain.

Kritik serupa bertebaran dalam rapat darurat Dewan Keamanan (DK) PBB Jumat lalu. Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dibombardir dengan kritik dari 14 negara anggota DK PBB. Sebagian marah, sebagian lainnya menyesalkan sikap AS yang dinilai menghalangi proses perdamaian. AS memang merupakan sekutu sejati Israel. Bukan kali ini saja Negeri Paman Sam itu memilih membela Israel sendirian. Mereka berkali-kali memveto berbagai keputusan PBB yang dinilai merugikan Israel.(sha/c10/any)