25 radar bogor

Pendapatan Parkir Paling Banyak Bocor

PADAT: Kendaraan memadati parkir Stasiun Bogor, kemarin (8/12). Pemkot menemukan banyak potensi parkir yang masih bocor.
PADAT: Kendaraan memadati parkir Stasiun Bogor, kemarin (8/12). Pemkot menemukan banyak potensi parkir yang masih bocor. (Nelvi/Radar Bogor)

BOGOR–Wali Kota Bogor Bima Arya tak menampik jika masih ada korupsi di lingkungan Pemkot Bogor. Kenaikan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp300 miliar pada 2018 dianggap Bima masih jauh dari semestinya. Ia menduga ada kebocoran di beberapa sektor pendapatan.

Indikasi paling nyata, antara lain, kebocoran dari pendapatan parkir. Pasalnya, setiap akhir pekan Kota Bogor selalu digempur pengunjung dari luar kota.

Jumlahnya bahkan bisa mencapai 400 ribu orang. “Saya yakin (pendapatan) parkirnya bocor, pajaknya bocor. Kenapa? Kalau semua pajaknya 100 persen diserahkan dari yang diterima, sudah pasti PAD kita tidak seperti sekarang,” beber Bima belum lama ini.

Pada 2014, PAD Kota Bogor berada di angka Rp534 miliar, sedangkan pada 2018 mencapai Rp821 miliar. Tapi, kenaikan Rp300 miliar itu, dianggap Bima belum progresif lantaran masih terjadi kebocoran di beberapa sektor. “Orang-orang bilang itu hebat, tapi menurut saya harusnya bisa lebih dari itu,” kata Bima.

Menanggulangi kebocoran itu, pemkot menyiasatinya dengan teknologi bernama tapping box. Alat berwarna hitam berbalut segel itu ia tempatkan di hotel, restoran, dan tempat parkir. Dengan begitu, diharapkan jumlah pendapatan wajib pajak sesuai dengan jumlah yang diterima pemkot.

Sedikitnya ada 200 unit tapping box yang dipasang secara random dan bergiliran di masing-masing tempat wajib pajak. “Mereka (hotel, restoran, dll) tidak tahu bahwa kita tahu. Jadi, kita pantau terus supaya mereka tidak berani macam-macam,” ujarnya.

Sektor investasi juga dianggap­nya penting untuk dihindarkan dari perilaku koruptif. Untuk itu, kini mayoritas proses perizinan dilakukan secara daring (online). Selain menghindari potensi suap, pemberlakuan secara daring juga dapat memberikan kepastian waktu dan biaya. “Perizinan online ini sedang kami benahi, meski belum 100 persen,” pungkasnya.(fik/c)