BOGOR–Dampak kemacetan dan parkir di kota-kota besar di Asia semakin bertambah buruk setiap tahunnya. Di Asia, rata-rata warga setiap hari terjebak macet selama 52 menit dan menghabiskan 26 menit untuk mencari parkir. Atau setara 19 hari per tahun.
“Kondisi inilah yang menjadi fokus Uber dalam mencari solusi permasalahan tersebut,” ujar Corporate Communication Lead Uber Indonesia-Jakarta, Randy Salim saat kunjungan ke redaksi Radar Bogor, Graha Pena, Jalan KH Abdullah bin Nuh, kemarin (7/12).
Ia menuturkan, Uber memberikan pilihan dan membuka kesempatan bagi warga dan kota-kota di Indonesia. Keberadaan Uber sebagai jembatan antara mitra pengemudi dan penumpang yang efisien, aman, dan nyaman. “Saat ini, Uber sudah melakukan 6 miliar perjalanan, di 600 lebih kota yang ada di 76 negara. Ada inovasi untuk beragam pilihan mobilitas, seperti Uber X, uberXL, uberPOOL, Uber Motor, UberBlack, dan Uber Trip,” jelasnya.
Fokus Uber saat ini, kata dia, adalah soal waktu tempuh penjemputan penumpang atau estimate time arrival (ETA). Untuk Jabodetabek, ETA yang ditetapkan Uber adalah kurang dari tujuh menit. Meski begitu, keamanan mitra pengemudi Uber ataupun penumpang tetap terjaga dengan asuransi. “Untuk asuransi perjalanan UberX, UberXL, UberPOOL, UberBlack, dan UberTrip ada beberapa jenis,” ucapnya.
Seperti asuransi kematian akibat kecelakaan lalu lintas, yang mencapai Rp100 juta, cacat tetap akibat kecelakaan lalu lintas Rp50 juta, penggantian biaya pengobatan akibat kecelakaan lalu lintas Rp20 juta, dan biaya pemakaman akibat kecelakaan lalu lintas, hingga Rp1 juta.(dka/c)
