25 radar bogor

Padi 20 Hektare Gagal Panen

TELAT DIANTISIPASI: Kondisi tanaman padi di Kampung Leungsir, Desa Sukanegara, yang gagal panen karena terserang hama.FOTO: AZIS/RADAR BOGOR
TELAT DIANTISIPASI: Kondisi tanaman padi di Kampung Leungsir, Desa Sukanegara, yang gagal panen karena terserang hama.FOTO: AZIS/RADAR BOGOR

JONGGOL–Akibat kurang perhatian dari pemerintah, petani Desa Sukanegara gagal panen. Tanaman padinya tak tak menuai hasil. Kepada Radar Bogor, Anwar (44) salah satu anggota kelompok tani di Kampung Leungsir, Desa Sukanegara, mengaku, lahannya seluas 2.000 meter persegi tersebut terserang hama.

Bukan karena persoalan air, me­nurutnya, serangan hama itu akibat kurang pupuk dan minimnya upaya penanganan hama. “Pupuk harus beli mahal. Pestisida juga mahal. Tidak pernah ada bantuan dari pemerintah,” keluhnya.

Ia mengaku tak pernah mendapat pendampingan dari pemerintah saat pratanam maupun ketika tanam. Ban­tuan dari pemerintah datang jus­tru ketika hama telah meng­hancurkan tanamannya. “Kemarin turun dari UPT, semprotin obat antihama. Tapi semua terlambat. Tanaman saya sudah tidak bisa diambil hasilnya,” ujarnya.

Kondisi itu juga dialami oleh Sakma (44). Petani asal Kampung Leungsir ini juga mengaku kehilangan hasil taninya lantaran serangan hama. “Habis semuanya, Pak, dimakan hama,” keluhnya. Ia pun mengaku belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Kecuali, saat tanamannya sudah tak produktif.

“Tanaman saya sudah habis dimakan hama, UPT baru datang bantu kami menyemprot obat hama. Tapi telat,” tuturnya.

Ia berharap, pemerintah dapat membantu para petani dengan memberikan bantuan pupuk dan pembasmi hama. “Kalau dibantu pemerintah, seperti pupuk dan obatnya, saya yakin petani tidak akan merugi seperti ini,” tuturnya.

Kondisi itu dibenarkan oleh Kepala Desa Sukanegara, Muhibatul Islamiyah. Me­nurutnya, dari lahan pertanian seluas 30 hektare, sebanyak 20 hektare lebih lahan petani diserang hama. Akibatnya, banyak petani merugi karena gagal panen. ”Kasihan para petani, 20 hektare lebih gagal panen karena hama,” katanya.

Ia berharap, dinas terkait mampu memberikan solusi pada warganya agar peristiwa serupa tak terjadi kembali. “Jangan sampai kejadian ini terulang,” tegasnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala UPT Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil (PTPH) XV Wilayah Jonggol, Ahmad SP justru menampik adanya ke­gagalan panen di wilayahnya. Menurut dia, lahan pertanian di Kecamatan Jonggol yang luasnya hingga 3.535 hektare berbuah hasil panen yang memuaskan.

“Tidak ada serangan hama, semua hasil tani bagus untuk panen saat ini,” kata Ahmad saat di kantornya. Menurutnya, pihaknya terus melakukan pendampingan pada petani sejak pratanam, sehingga serangan hama mampu diantisipasi. “Kalau tidak kami dampingi, pasti akan terjadi kegagalan panen,” pungkasnya.(azi/c)