25 radar bogor

Tak Punya Irama

BELUM TERBENDUNG: Pemain West Ham United, Marko Arnautovic mengejar bola dengan kawalan pemain Manchester City, Eliaquim Mangala.
BELUM TERBENDUNG: Pemain West Ham United, Marko Arnautovic mengejar bola dengan kawalan pemain Manchester City, Eliaquim Mangala.

LONDON–Manchester City benar-benar tak bisa di­hentikan. Menghadapi West Ham United, The Citizens berhasil menang 2-1 setelah sempat tertinggal sebelumnya, Minggu (03/12).

Laga ini membuat Man City memperpanjang rekor kemenangan beruntun di Premier League menjadi 13 kemenangan. Hal ini mempertahankan rekor tak terkalahkan The Citizens di Premier League.

Man City juga berhasil menyamai rekor kemenangan beruntun Sunderland dan Preston pada 1891-1892, Arsenal 2001-2002, dan Chelsea 2016-2017 dengan 13 kemenangan itu.

Mereka kembali menjaga jarak dengan Manchester United menjadi delapan poin, padahal Setan Merah baru mengalahkan Arsenal.

Sangat banyak yang berharap Man City terpeleset dan tiap tim -termasuk West Ham- jelas memiliki hasrat untuk menghentikan mereka.

Hal ini terlihat ketika The Hammers memperlihatkan perlawanan yang luar biasa di babak pertama. Man City tak menemukan peluang yang benar-benar matang karena perlawanan ini.

Benar saja, jelang babak pertama berakhir, West Ham berhasil mencetak gol lewat tandukan Angelo Ogbonna. Sebuah gol yang cukup membuat Man City terkejut.

Pada babak kedua, Man City otomatis menaikkan tempo permainannya. Mereka terlihat tak mau membiarkan begitu saja rekornya terhenti.

The Citizens akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-57. Tandukan Nicolas Otamendi berhasil membuat kondisi menjadi imbang. Man City terus mencari cara untuk meraih kemenangan.

Hingga akhirnya, gol di 10 menit terakhir laga kembali mereka ciptakan. Tepatnya di menit ke-83, David Silva berhasil membuat gol indah melalui tendangan voli akurat yang membuat Man City meraih kemenangan.

Manajer Man City, Pep Guardiola, masih belum puas dengan pertandingan ini. ”Kami memulai dengan sangat baik tapi kami kehilangan kesabaran. Kami tidak memiliki irama karena Adrian menghabiskan waktu 30 detik setiap saat,” katanya kepada BBC.

Kendati begitu, ia menyebut ini merupakan kemenangan terbesar. ”Kami memiliki dua striker di babak kedua dan itu membantu. Ini adalah pelajaran besar bagi saya, kami menciptakan lebih banyak dengan dua orang,” tandasnya.(dkw/jpg)