BOGOR–Sudah jadi program rutin bulanan bagi anggota OSIS Putri SMPIT Birrul Waalidain mengunjungi tokoh-tokoh hebat di Kota maupun Kabupaten Bogor. Menurut Ketua Yayasan Perguruan Birrul Waalidain Memed Jalaludin, kegiatan jumpa tokoh ini dimaksudkan agar siswinya bisa mengambil hal positif dari para tokoh. ”Bahwa ada proses yang mereka tempuh hingga akhirnya bisa menjadi tokoh hebat seperti sekarang ini,” tambahnya.
November lalu, 30 anggota OSIS Putri SMPIT Birrul Waalidain mengunjungi Kepala Desa Bantarsari Lukmanul Hakim yang merupakan kepala desa terbaik 2016 se-Kabupaten Bogor. Lukman menyambut baik kehadiran para siswi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara antusias.
Lukman pun memberikan beberapa kiat-kiat sehingga dirinya bisa menjadi pemimpin seperti saat ini. Pertama, dimulai dari niat yang lurus untuk menjadi manfaat bagi orang lain. “Jadi, apa pun kita, tujuannya hanya satu, jadilah manfaat bagi orang sekitarmu,” terangnya.
Kedua, agar cerdas. “Yaitu kecerdasan spiritual, kecerdasan ilmu pengetahuan, dan juga kecerdasan emosional,” jelasnya.
Ketiga, pemimpin harus mempunyai tanggung jawab, karena telah dipercaya banyak orang untuk menjadi pemimpin. ”Kita harus memegang amanah tersebut dan bertanggung jawab mengerjakan tugas-tugas sebagai pemimpin. Tanggung jawabnya cukup berat, jangan main-main menjadi pemimpin, berikan manfaat sekecil apa pun. Semua potensi yang kita miliki wajib kita kerahkan untuk kemaslahatan bersama,” tutur Lukman.
Karena itu, Lukman berpesan kepada siswi yang hadir agar terus giat belajar. ”Selain itu juga jalin silaturahmi dengan orang banyak untuk membangun jaringan baik dan positif,” pesannya.
Selanjutnya, Lukman mengajak semua siswi mengunjung agro eduwisata yang dikembangkan dirinya bersama warga Desa Bantarjati. Seluruh siswa terlihat sangat senang.
Ketua OSIS Putri SMPIT Birrul Walidain Veny Melinda Siregar mengaku, banyak hal postif yang didapat dari sosok Lukman. “Ternyata menjadi pemimpin itu tidak sekadar bertanggung jawab menyelesaikan tugas-tugasnya, tapi juga harus berpikir kreatif, membangun ide memberdayakan masyarakatnya agar sejahtera,” katanya.
Veny mengambil contoh, Lukman bisa membangun desanya lebih sejahtera dengan membangun agro eduwisata dan membudidayakan jambu kristal di desanya. ”Sehingga masyarakat di desa tersebut bisa mendapatkan hasil maksimal,” tambahnya.(cr1/c)
