25 radar bogor

Ingin Kembalikan Bogor Jadi Kota yang Sejuk

SEMARAK: Pembina Gerakan Tanam Pohon (GTP) Heri Cahyono bersama anggota merayakan hari jadi ke-2 GTP di Ballroom Hotel Salak the Heritage, Jalan Juanda, kemarin (3/12).foto:meldrick /radar bogor
SEMARAK: Pembina Gerakan Tanam Pohon (GTP) Heri Cahyono bersama anggota merayakan hari jadi ke-2 GTP di Ballroom Hotel Salak the Heritage, Jalan Juanda, kemarin (3/12).foto:meldrick /radar bogor

BOGOR – Festival Rakyat Hijau menjadi tema HUT ke-2 Gerakan Tanam Pohon (GTP), yang digelar di Ballroom Hotel Salak the Heritage, Jalan Juanda, kem­arin (3/12). Menurut Pem­bina GTP, Heri Cahyono, tema tersebut sebagai pengingat bah­wa Kota Bogor identik de­ngan hijau.

“Kalau banyak pohon kan ba­nyak burung juga. Banyak warga Kota Bogor yang sudah sepuh merindukan Kota Bogor di zaman dulu yang ba­nyak embun, sejuk, dan hijau,” ujarnya.

Pada HUT GTP, pihaknya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk sama-sama merawat lingkungan sekitar. Pasalnya, kesibukan aktivitas membuat mereka lupa jika hidup itu saling “bersimbiosis mutualisme” dengan alam. “GTP sudah menanam 5.000 pohon buah-buahan dengan melibatkan masyarakat, peme­rintah, dan pengusaha. Di sini juga kami lebih menekankan kampanye, kalau menanam pohon itu sesuatu yang penting,” terangnya.

Heri menambahkan, program GTP ke depan yakni tetap mena­nam pohon di setiap lahan yang kosong. Misalnya, di kantor pemerintah, kantor kelurahan, dan halaman rumah.
”Perawatan pohon akan lebih terjamin, sebab ada yang menjaga dan merawat pohon yang diberikan GTP,” ujarnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, Kota Bogor tidak bisa dibangun sendiri. Menu­rutnya, wali kota tidak boleh merasa paling tahu atau pintar, melainkan harus bekerja bersa­ma-sama dalam memperhatikan lingkungan.

”Ada lima elemen yang perlu terlibat untuk menjaga lingku­ngan, yakni pemerintahan, kam­pus, pengusaha, media, dan komunitas. Nah, kelima elemen tersebut ada semua di GTP yang konsisten menjaga lingkungan,” ucapnya.(wil/c)