BOGOR – Festival Rakyat Hijau menjadi tema HUT ke-2 Gerakan Tanam Pohon (GTP), yang digelar di Ballroom Hotel Salak the Heritage, Jalan Juanda, kemarin (3/12). Menurut Pembina GTP, Heri Cahyono, tema tersebut sebagai pengingat bahwa Kota Bogor identik dengan hijau.
“Kalau banyak pohon kan banyak burung juga. Banyak warga Kota Bogor yang sudah sepuh merindukan Kota Bogor di zaman dulu yang banyak embun, sejuk, dan hijau,” ujarnya.
Pada HUT GTP, pihaknya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk sama-sama merawat lingkungan sekitar. Pasalnya, kesibukan aktivitas membuat mereka lupa jika hidup itu saling “bersimbiosis mutualisme” dengan alam. “GTP sudah menanam 5.000 pohon buah-buahan dengan melibatkan masyarakat, pemerintah, dan pengusaha. Di sini juga kami lebih menekankan kampanye, kalau menanam pohon itu sesuatu yang penting,” terangnya.
Heri menambahkan, program GTP ke depan yakni tetap menanam pohon di setiap lahan yang kosong. Misalnya, di kantor pemerintah, kantor kelurahan, dan halaman rumah.
”Perawatan pohon akan lebih terjamin, sebab ada yang menjaga dan merawat pohon yang diberikan GTP,” ujarnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, Kota Bogor tidak bisa dibangun sendiri. Menurutnya, wali kota tidak boleh merasa paling tahu atau pintar, melainkan harus bekerja bersama-sama dalam memperhatikan lingkungan.
”Ada lima elemen yang perlu terlibat untuk menjaga lingkungan, yakni pemerintahan, kampus, pengusaha, media, dan komunitas. Nah, kelima elemen tersebut ada semua di GTP yang konsisten menjaga lingkungan,” ucapnya.(wil/c)