25 radar bogor

Pengusaha Ganteng Dampingi Edgar

KOMPAK: Sefwelly (kanan) bersama Edgar (kiri) mendatangi KPU untuk menyerahkan syarat dukungan, kemarin.
KOMPAK: Sefwelly (kanan) bersama Edgar (kiri) mendatangi KPU untuk menyerahkan syarat dukungan, kemarin.

BOGOR–Setelah empat hari menunggu, akhirnya ada pasangan calon wali kota Bogor dari jalur persorangan mendatangi KPU Kota Bogor, kemarin (29/11). Edgar Suratman memilih datang di akhir batas waktu penutupan penyerahan berkas dukungan.

Kedatangan Edgar dikawal ratusan simpatisannya. Dengan tradisi lengser, ia berjalan menuju KPU bersama pasangannya Sefwelly Ginanjar Djoyodiningrat. Pantauan Radar Bogor, sejumlah simpatisan dari sejumlah elemen seperti Karukunan Warga Bogor (KWB) tampak turut mendampingi penyerahan berkas dukungan calon perseorangan.

Balon wakil wali kota yang dipilih ketua umum KWB periode 2016-2021 itu merupakan figur pengusaha muda yang terbilang tak populer di Kota Bogor. Kehadiran pria berusia 33 tahun tersebut, sontak menjadi perhatian para pewarta yang turut hadir dalam penyerahan berkas ke KPU.

Edgar optimistis, Sefwelly dapat menjadi figur yang dapat melengkapi saat di Pilwalkot 2018. “Hari ini (kemarin, red), saya sudah menunaikan aspirasi masyarakat atas dukungan terhadap saya dengan kang Sefwelly,” ujar Edgar, kemarin.

Ia berharap, proses tahapan yang tengah dilakukannya dapat berjalan mulus tanpa ada kendala. Di depan para pendukungnya, Edgar sekaligus berpamitan mengakhiri masa jabatannya menjadi PNS di Kota Hujan.

Ia optimistis, jumlah dukungan yang diserahkan berjumlah 54.919 dapat diterima KPU Kota Bogor. “Saya yakin, insyaallah tidak akan berkurang. Kalaupun berkurang, tak akan mungkin mengurangi jumlah yang sudah ditetapkan,” tegasnya.

Sefwelly mengaku yakin dapat berkontribusi untuk Kota Bogor yang lebih baik. “Walaupun saya kelahiran Bogor, banyak merantau di Jakarta, Bekasi, Bandung, tetapi tidak lepas hubungan dengan teman SD, SMP dan SMA. Dari merekalah tersampaikan sebuah aspirasi,” terangnya, seraya menambahkan, banyak kesamaan dirinya dengan Edgar.

Sementara itu, pasangan bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati jalur perseorangan Solahudin Dalimunte (Pasola)-Ade Umar sempat “keteteran” saat mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sebab, KPU hanya memberikan batas waktu sampai tengah malam terkait dengan tahapan penerimaan penyerahan berkas bakal calon perseorangan yang ingin maju di pemilihan bupati (Pilbup) Bogor 2018.

Pasola-Ade yang mendatangi KPU bersama rombongannya tersebut terkendala syarat administrasi. “Sampai pukul 20.00, mereka masih menginput B2 KWK,” ujar Ketua KPU Haryanto kepada Radar Bogor, kemarin.

Menurutnya, untuk menempuh syarat administrasi tersebut masih diberikan waktu perbaikan hingga pukul 24.00. “Saya cocokkan waktu, pukul 21.00, masih dalam proses penghitungan. Kita lihat saja,” ujar dia.

Komisioner KPU Kabupaten Bogor Divisi Teknis, Perencanaan dan Data, Ummi Wahyuni menambahkan, saat dicek, form jumlah dukungan Pasola-Ade belum memenuhi syarat minimal yakni 215.731. “Jika sesuai baru bisa kami terima,” ujarnya.

Saat dikonfirmasi, bakal calon wakil bupati, Ade Umar mengakui, saat penyerahan syarat dukungan, jumlah yang berada di Silon tidak memenuhi persyaratan minimal. “Sebetulnya berkas yang dibawa 230.000 dan cadangan yang sedang diambil 50.000. Hanya saja belum di-upload. Tadi pun saat diumumkan data di Silon baru mencapai 185.004, kurang dari syarat minimal 215.731,” terang Ade.

Meski demikian, masalah teknis tersebut dapat segera diperbaiki dan kerja keras tim yang dilakukan hampir dua tahun tidak sia-sia.(ded/c)