
CIAWI–Musim hujan menjadi ladang rezeki para petani. Curah air yang memadai, membuat bibit tanaman tumbuh subur.
Untuk menghindari gagal panen, UPT Pertanian Ciawi memberi tip kepada petani yang kini sedang bersiap menggarap lahannya.
Kepala UPT Pertanian Ciawi Teguh Irianto mengatakan, petani harus mengetahui adanya pola waktu tanam. Petani baru memulai mengolah tanah pada awal atau di akhir musim hujan. Sehingga panen berlangsung saat kemarau tiba.
”Itu jika padi. Kalau tanaman palawija dan sayur-mayur lainnya tidak begitu bermasalah. Asal waktu dan pemeliharaannya telaten, panen pun akan maksimal,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (28/11).
Dengan demikian, jika lahan pertanian tak gagal panen, akan berpengaruh pada kenaikan harga komoditi pertanian.
”Kami terus berusaha memberi penyuluhan sehingga tidak terjadi kelangkaan di pasaran,” katanya.
Salah seorang petani tebu Desa Jambuluwuk, Sukarna Jatma (54) mengatakan, usai panen lahannya dimanfaatkan untuk menanam tanaman lain. Seperti sawi dan cabai.
”Ini baru saja selesai. Biasanya tidak langsung dipakai tebu lagi, tapi bisa ke yang lain. Kalau padi harus membuat irigasi baru,” tukasnya.(don/c)