25 radar bogor

Wacanakan Buka Rute Bogor-Jungleland

MENUNGGU PENUMPANG: Sejumlah pengguna Bus Transpakuan terlihat asyik dengan gadget-nya sambil menunggu penumpang yang lain, kemarin (27/11).MELDRICK / RADAR BOGOR
MENUNGGU PENUMPANG: Sejumlah pengguna Bus Transpakuan terlihat asyik dengan gadget-nya sambil menunggu penumpang yang lain, kemarin (27/11).MELDRICK / RADAR BOGOR

BOGOR–Meski baru beroperasi enam hari, bus Transpakuan mulai menjajaki rute baru. Bus yang baru melayani rute Cidangiang-Sentul City itu, berencana membuka rute hingga ke Jungleland.

“Masih rencana. Sebenarnya pihak Jungleland sudah menunggu, tapi kami masih tahap perbaikan dulu. Jadi, belum memenuhi permintaan akan hal itu,” ujar Kabag Operasional PD Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor Fajar Cahyana kepada Radar Bogor.

Sempat mati suri karena tidak mendapat dana penyertaan modal dan subsidi dari pemkot, tidak membuat minat warga menggunakan Transpakuan berkurang. Hingga saat ini, armada tersebut sudah mengangkut 350 orang per hari. “Jumlah ini belum optimal.

Namun, penumpang dengan dua rute jarak pendek dari Cidangiang-Bellanova dan Cidangiang-Babakanmadang tidak pernah sepi,” sebutnya. Padahal, kata dia, kawasan Sentul belum terlalu ramai. Misalnya, di Bellanova dan RS Pertamedika. Begitu juga dengan apartemen yang belum jadi.

”Tapi, pengunjungnya masih banyak saja,” ucapnya. Memang, tawaran membuka rute baru ke Jungleland sangat menggiurkan. Maka itu, PDJT terus mengoptimalkan keadaan bus yang masih baru guna memaksimalkan pelayanan.

“Takutnya ada kendala teknis seperti pendingin udara dan lain-lain,” kata dia. Hanya saja, tarif Rp10 ribu rute Cidangiang-Sentul City masih terlalu memberatkan bagi sejumlah penumpang.

Seperti kata Ardian Winata (28), warga Sentul City, bahwa tarif itu terbilang cukup mahal dengan rute yang tidak terlalu jauh. “Kalau rutenya Cidangiang hingga Terminal Bubu lak Rp10 ribu tidak masalah, justru murah. Mungkin kalau hingga Jungleland, lebih layak,” cetusnya.

Namun, ada penumpang yang justru menilai tarif segitu masih wajar. “Kalau pakai taksi online harganya pasti lebih mahal. Bedanya memang kita diantar sampai ke tempat tujuan. Tapi, harga segitu (Rp10 ribu) sudah terbilang murah,” timpal salah satu karyawan swasta, Meita Aulia (30).(ran/c)