25 radar bogor

Demam Berdarah Renggut Tiga Nyawa

Ilustrasi DBD di Gunungsindur
Ilustrasi DBD di Gunungsindur

BOGOR–Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi momok di Kota Hujan. Betapa tidak, penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu menyerang 849 warga selama hampir sebelas bulan tahun ini. Tiga orang di antaranya bahkan meninggal dunia.

Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular dan Surveilance (P3MS) Dinkes Kota Bogor, Dr Sari Chandrawati memperkirakan, jumlah penderita DBD bakal meningkat di Desember.

“Naiknya penderita DBD di bulan tersebut tentu harus diantisipasi sejak dini dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dari sekarang,” ujarnya kepada Radar Bogor.

 

Dari data yang dimiliki Dinkes, penderita DBD paling tinggi terjadi pada Januari 2017. Yakni, ada 127 penderita. Sedangkan di November ini, baru 24 orang penderita DBD. “Anak-anaklah yang mendominasi, karena mereka adalah golongan masyarakat dengan daya tahan tubuh yang rentan,” sebutnya.

Sebelumnya, sudah banyak sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan DBD kepada masyarakat. Kondisi cuaca disebutnya jadi salah satu faktor pemicu tingginya penemuan kasus DBD. Selain itu, tumpukan baju yang menggantung juga menjadi sarang nyamuk.

DIRAWAT:Salah satu anak yang terkena demam berdarah sedang dalam penanganan rumah sakit.

“Saat ini petugas puskesmas meningkatkan pantauan pada setiap rumah tangga terkait PSN,” sebutnya. Dengan perubahan cuaca ekstrem,pihaknya meningkatkan upaya pencegahan melalui PSN dari pada melakukan fogging. Sebab, fogging hanya memberantas nyamuk dewasa, tidak mematikan jentik-jentik nyamuk.

“Kami ingin mengubah cara berpikir masyarakat dalam menangani nyamuk. Karena jika di-fogging hari ini, maka yang mati hanya nyamuk dewasa, sedangkan jentik- jentiknya akan berkembang menjadi nyamuk kembali,” bebernya.

Adapun, daerah dengan jumlah tertinggi penderita DBD, antara lain, Tanah Baru, Katulampa, Baranangsiang, Cimahpar, Kedung Waringin, Cibuluh, Cibadak, Kebonpedes, Kedungbadak, dan Babakan. “Di Kelurahan Kedungbadak sudah mengampanyekan AntiFogging. Itu sangat bagusdan kami sangat mendukung,” pungkasnya. (ran/c)