25 radar bogor

Kahiyang Ayu yang Sangat ’’Boru Siregar’’

Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (tengah) bersama suaminya, Bobby Afif Nasution mengikuti ritual adat Mangalo-alo.
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (tengah) bersama suaminya, Bobby Afif Nasution mengikuti ritual adat Mangalo-alo.

MEDAN–Pertemuan dua ke­luarga besar dari Gunung Baringin de­ngan Parupuk Jae menjadi tanda bahwa keluarga Muhammad Bobby Afif Nasution dan Kahiyang Ayu, putri Presiden RI Joko Widodo, resmi menjadi besan menurut adat Mandailing. Pihak Suhut Bolon (keluarga mempelai laki-laki) marga Nasution pun sibuk mempersiapkan acara yang digelar sejak Jumat (24/11) pagi, di halaman rumah (alm) Erwin Nasution, ayahanda Bobby.

Pesta upacara adat manopot horja atau dalam istilah Jawa ”ngunduh mantu’’ itu berlangsung penuh hikmad. Dalam acara ini, Kahiyang Ayu pertama kali mengucapkan kata pertama dalam bahasa Mandailing di Kompleks BHR-Tasbi, Medan, Sumatera Utara.

Pada saat pelaksanaan manopot horja atau pesta besar perayaan pernikahan anak laki-laki ini dilakukan upacara adat Mangupa Patobang Anak atau Haroan Boru. Upacara adat ini mengandung ungkapan-ungkapan metafora yang bermakna doa, harapan, dan nasehat terutama kepada pasangan pernikahan.

Memulai ritual pesta, para pemangku adat Raja-raja Panusunan menggelar pemotongan kerbau yang dipimpin Kamaluddin Harahap Gelar Tongku Raja Dima. Pemotongan kerbau menjadi tanda prosesi adat budaya Mandailing di kawasan komplek Bukit Hijau Regency Medan itu dilaksanakan.

Untuk selanjutnya, para raja bersama Suhut Bolon pun memasuki areal pelaksanaan pesta adat yang mereka sebut Bagas Godang. “Penyembelihan satu ekor kerbau ini adalah tanda dimulainya pesta adat. Ini merupakan syarat atau Pulungannya,” ujar Kamaluddin Harahap.

Berjarak sekitar 20 meter dari lapangan lokasi penyembelihan kerbau, di dalam Bagas Godang, para raja dan Suhut Bolon pun kemudian duduk bersila di atas tikar pandan saling berhadapan untuk kemudian menggelar sidang adat.

Pada proses ini, Suhut Bolon, keluarga Bobby Nasution kemudian meminta doa restu untuk melak­sanakan acara adat (mengadati) kedua mempelai, yang sering disebut ngunduh, karena memang acara ini adalah yang kedua, setelah sebelumnya Bobby-Kahiyang telah digelarkan pesta di Solo oleh keluarga Presiden RI Joko Widodo.

Di sidang ini pula, Suhut Bolon menyerahkan Burangir atau persembahan berupa penganan di atas sebagai penghor­matan kepada raja-raja. “Kami berharap dan berdoa semoga acara bisa berjalan lancar,” Sebut Darmin Nasution.

Tidak begitu lama, usai menggelar sidang adat, acara Mambuka Galanggang pun berlangsung dengan masing-masing bagian dari keluarga besar Suhut berikut para Raja Panusunan turut manortor (menari Tor-Tor).

Putra Joko Widodo, Gibran Rakabuming menari tor-tor ketika mengikuti ritual adat Mangalo-alo.

Selesai itu, pihak Suhut pun menyampaikan kepada Raja Panusunan perihal kedatangan keluarga Mora, yakni keluarga dari pihak ibunda Bobby, yang kemudian juga mengangkat Kahiyang menjadi marga Siregar. Sehingga, Kahiyang dijadikan bagian dari keluarga besar marga Siregar dari keluarga Doli Sinomba yang juga paman Bobby atau tulang.

Dari rangkaian pesta itu, terlihat ribuan undangan memadati Bagas Godang dan lokasi sekitarnya untuk meramaikan acara adat Mandailing ini yang merupakan satu kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Utara khususnya Mandailing, karena keturunannya Bobby Nasution memperistri seorang putri presiden RI dari Pulau Jawa.

“Kami sangat bangga karena pesta ini adalah pesta masyarakat Sumatera Utara dan juga khususnya orang Mandailing. Kami berdoa semoga kedua mempelai menjadi kelaurga sakinah mawaddah warohmah dan diberikan keturunan yang baik,” sebut Ketua Ikatan Keluarga Narution Dohot Boruna (IKANAS) Sumut Amarullah Nasution.(bal)