25 radar bogor

Atang: PKS Siap Hadapi Petahana, Bima ”Mendua”, Gerindra Tarik Dukungan

BOGOR–Semangat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menumbangkan koalisi petahana di Pilkada Kota Bogor 2018, begitu membara. Dengan perahu Koalisi Keumatan bersama Partai Demokrat, PKS optimistis Kota Hujan akan memiliki pemimpin baru yang amanah.

Ketua DPD PKS Kota Bogor, Atang Trisnanto bahkan semakin menggebu ketika mendengar kabar Bima Arya kian mesra dengan politisi PDIP Dadang Danubrata. Artinya, partai-partai yang berseberangan dengan PDIP, besar kemungkinan merapat padanya.

”Saya apresiasi dan hargai keputusan Pak Wali (Bima Arya, red) semisal nanti koalisi Jawa Barat tidak berlaku utuh di Kota Bogor,” ungkap Atang. Sebagai informasi, pada Pilkada Jabar, PAN dan Demokrat mendukung Deddy Mizwar dan kader PKS, Ahmad Syaikhu.

Atang menambahkan, Bima Arya sebaiknya segera menentukan sikap untuk menumbuhkan kepastian politik dan merangsang proses demokrasi yang kompetitif di Kota Bogor. Nantinya, apa pun keputusan petahana di pilkada tahun depan, kata Atang, PKS siap berhadapan dan semakin bersemangat berkompetisi secara sehat.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bogor Usmar Hariman kemarin mendatangi kantor DPD PKS. Usmar menyebut koalisi Demokrat-PKS di Jawa Barat sudah final dan menular ke daerah, termasuk Bogor. ”PKS-Demokrat sudah 90 persen di Jawa Barat. Sangat besar peluang untuk sama-sama,” sebutnya.

Di sisi lain, Usmar menilai Bima Arya belum memberikan isyarat untuk kembali bersama di Pilwalkot 2018. Padahal, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengutus Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syariefuddin Hasan untuk membicarakan kebersamaan Demokrat-PAN di Kota Hujan. ”Tapi belum ada keputusan, gesture juga tidak ada,” ucapnya.

Di bagian lain, setelah sempat renggang, Partai Gerindra dan PKS kembali memperkuat hubungannya jelang Pilkada Kota Bogor 2018. Itu sekaligus menjadi sinyal koalisi pendukung sang petahana mulai rontok.

Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bogor Sopian Ali Agam bersama salah seorang bakal calon wali kota dari Partai Gerindra, Mohamad Nur Sukma, kemarin juga bersilaturahmi dengan Ketua PKS Kota Bogor Atang Trisnanto.”Saya pribadi berharap PKS dan Gerindra semakin kuat,” ujar Mohamad Nur Sukma.

Sukma –sapaan akrabnya– menyebut solidnya koalisi PKS-Gerindra otomatis akan menyatukan dukungan ulama, aktivis dakwah, dan umat muslim untuk memenangkan Pilwalkot Bogor. Di sisi lain, Gerindra sudah gerah dengan drama ’’mesra-mesraan’’ Bima Arya dengan Ketua DPC PDIP Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata dalam berbagai kesempatan. Hal itu juga ditegaskan Ketua DPC Gerindra Sopian Ali Agam. ”Jika PAN dengan PDIP, otomatis Gerindra akan mundur dari koalisi,” tegas Sopian kepada Radar Bogor.

Soal kedekatan petahana dengan PDIP juga menjadi persoalan sendiri di internal PAN. Ketua DPD PAN Kota Bogor Safrudin Bima mengaku tak bisa berbuat banyak. ”Saya masih belum tahu soal Gerindra, menunggu keputusan masing-masing DPP partai. Tapi insya Allah koalisi (petahana) cukup,” ucapnya.

Keresahan Gerindra memang bisa dimaklumi. Seperti diketahui, syarat untuk mengajukan pasangan calon di Pilwalkot Bogor adalah sembilan kursi. Nah, jika PDIP yang memiliki delapan kursi dan PAN tiga kursi memutuskan berkoalisi (Bima-Dadang), maka sudah cukup menjadi tiket ke arena pilkada.(ded/d)