25 radar bogor

Siswa SMPN 1 Bogor Juara Internasional

KIKA: Guru pembimbing SMPN 1 Bogor Odik Suharyadi, juara WMTC Hilmi Baskara dan Nadifa Rose Rachmawati serta guru pembimbing lainnya, Dadi Mulyadi.
KIKA: Guru pembimbing SMPN 1 Bogor Odik Suharyadi, juara WMTC Hilmi Baskara dan Nadifa Rose Rachmawati serta guru pembimbing lainnya, Dadi Mulyadi.

BOGOR–SMPN 1 Bogor kem­bali menorehkan prestasi di tingkat internasional. Hal ini tentu menjadi kebanggaan bagi dunia pendidikan di Kota Bogor. Di mana, 12 siswa SMPN 1 Bogor berhasil memperoleh peng­hargaan pada World Mathematic Team Champ­ionship (WMTC) yang digelar di Bangkok pada 9-13 Novemeber yang diikuti 21 negara.

SMPN 1 Bogor mengirimkan 12 siswa dalam ajang tersebut yang terdiri dari siswa kelas 8 dan 9. Di antaranya: Hilmi Bas­kara Radanto, Muhammad Almal Nafy, Deril Salman Danuningrat, Zahari Syifa Arradhin, Nadifa Rose Rachmawati, Nilam Syahda Maritza, Amanda Chintia, Gissandra El Dzaskia, dan Salma Faizati Adila. Medali perunggu berhasil dibawa pulang oleh Hilmi Baskara Radanto dan Nadifa Rose Rahmawati, se­dangkan 10 lainnya berhasil mem­peroleh Merit Award.

Nadifa Rose Rachmawati mengatakan, ia dan teman-temannya sudah mempersiapkan diri selama tiga bulan untuk mengikuti ajang tersebut. “Kami berlatih dua minggu sekali dengan menyelesaikan soal-soal matematika olimpiade. Latihan ini setiap Sabtu pukul 16.00-21.00 WIB. Lalu Minggu pukul 10.00-17.00,” jelas Nadifa saat ditemui Radar Bogor (17/11).

Meski sering latihan, Nadifa mengaku dirinya merasa kesulitan mengerjakan soal-soal yang diberikan panitia dalam ajang tersebut. “Dari enam soal, saya hanya bisa mengisi tiga, dan menurut saya soal yang diujikan saat itu terbilang sulit dibanding soal dalam ajang olimpiade matematika lainnya yang pernah saya ikuti,” bebernya.

Hal yang sama dirasakan Hilmi Baskara Radanto yang mengaku hanya bisa mengerjakan empat soal dari enam soal yang diujikan dalam ajang tersebut. “Dari empat soal, saya hanya yakin satu soal yang benar. Soalnya waktu pengerjaan sangat singkat. Empat soal pertama diberi waktu 15 menit, dan dua soal berikutnya hanya 10 menit,” ungkap Hilmi yang sudah enam kali mengikuti olim­piade matematika tingkat internasional.

Hilmi yang sejak kelas 4 SD selalu hadir dalam ajang olimpiade matematika ini, mengaku kemenangannya ini adalah hasil dari banyaknya pengalaman serta tak lepas dari dukungan orang tua juga sekolah.

“Untuk ke depan saya ingin mengikuti terus olimpiade seperti ini dengan harapan bisa mem­permudah saya lolos ke SMA favorit dan universitas favorit yang saya impikan,” harapnya.

Guru matematika SMPN 1 Bogor selaku pembimbing, Odik Suharyadi dan Dadi Mulyadi menceritakan, pihaknya menga­dakan seleksi pada para siswa. “Anak yang pintar dalam kelas, belum tentu bisa memecahkan soal-soal olimpide yang kom­pleks. Dibutuhkan siswa yang mampu berpikir secara logis,” ungkap Odik.

Sebanyak 12 siswa yang ter­seleksi tersebut sangat antusias dan bersemangat selama tiga bulan proses latihan. “Saya sa­ngat salut dengan mereka. Akhir pekan mereka ikhlaskan untuk berlatih, di mana yang lain sedang bersantai di rumah atau berlibur,” tukasnya.

Dadi menambahkan, selama proses bimbingan, soal-soal yang diberikan merupakan referensi soal-soal olimpiade dari ajang nasional hingga internasional.

“Saya jadi belajar untuk kedua kalinya, dan bahkan untuk 1-2 soal yang saya tidak bisa, anak-anak justru bisa menyelesaikannya. Jadi saling sharing, saya sangat senang berada di sekolah yang mendukung saya mengembangkan diri,” tuturnya.(cr1/c)