25 radar bogor

Warga Keluhkan Macet karena Demo

azis/radar bogor MACET: Aksi unjuk rasa buruh dikeluhkan warga karena menimbulkan kemacetan. Mereka pun diimbau menyampaikan aspirasinya agar lebih tertib.

MACET: Aksi unjuk rasa buruh dikeluhkan warga karena menimbulkan kemacetan. Mereka pun diimbau menyampaikan aspirasinya agar lebih tertib. (Azis/Radar Bogor)

CITEUREUP-Gelombang demonstrasi yang dilakukan gabungan buruh dari Kecamatan Gunungputri, Citeureup, dan Babakan Madang, menyisakan kekecewaan warga. Sebab, proses penyampaian aspirasi para buruh ini kerap mengun­dang kemacetan.

Semisal yang terjadi di sepanjang Jalan Raya Mayor Oking. Sejak pukul 10.00 WIB, kon­disi lalu lintas padat mera­yap. Blokade barisan paling depan dalam aksi massa itu sengaja menutupi jalan saat berkonvoi. “Saya mau antar barang jadi terlambat kalau seperti ini,” tukas Parman (33), warga Desa Citeureup.

Menurutnya, kondisi tersebut sulit dimaklumi lantaran aksi tersebut sudah sering dilakukan. “Belum lama demo, sekarang demo lagi. Jadi kesal,” imbuhnya.

Senada dengan Parman, Saputri (29) -pegawai laundry- juga mengaku dirugikan dengan demonstrasi buruh yang menim­bulkan kemacetan. Ia bahkan tak dapat leluasa berkendara. “Capek nunggu macet sampai kepanasan,” kata warga Kelurahan Karang Asem Barat ini.

Tak hanya di ruas Jalan Raya Mayor Oking, beberapa ruas jalan alternatif juga mengalami hal serupa. Seperti di Jalan Baru Puspanegara, Jalan Alternatif Karang Asem Barat-Citeureup dan Jalan Raya Narogong Gunungputri-Citeureup.

Menanggapi hal itu, Kapolsek Citeureup, Kompol Tri Suhartanto mengibau buruh untuk tertib saat berdemo. Sehingga aktivitas yang dilindungi undang-undang ini tak merugikan hak para pengendara.

“Proses demonya sah. Mereka sudah izin. Namun caranya yang harus diubah. Dengan tertib, tidak akan menghilangkan substansi demo,” kata Tri.

Sementara itu, Tri menyiagakan personel untuk mengatur lalu lintas di beberapa titik kemacetan.(azi/c)