25 radar bogor

Penderita Diabetes Melitus Bertambah 2.138 Orang

BOGOR–Jumlah penderita diabetes melitus (DM) di Kota Bogor semakin mengkhawatirkan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat penderita DM mencapai 2.138 orang. Jumlah itu meningkat dari 2016 yang hanya 2.093 orang.

Kasi Penyakit Tidak Menular Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dr Firy menjelaskan, angka tersebut bisa berubah, karena hanya berdasarkan jumlah warga yang berobat ke puskesmas. Jumlah ini belum termasuk warga yang berobat ke rumah sakit. “Jumlah 2.138 orang yang terkena DM ini, hanya sampai bulan Juni. Ada kemungkinan naik jika digabungkan dengan data bulan setelahnya,” jelas Firy.

Diabetes melitus pada awamnya lebih dikenal dengan kecing manis. Penyakit di mana kadar gula seseorang lebih tinggi dari kadar normal. Normalnya saat puasa harus di bawah 100, dan dua jam setelah makan di atas 100 namun di bawah 200. “Diabetes itu ada dua tipe. Ada yang karena genetik (keturunan). Ada juga karena habit (kebiasaan) makanan. Misalnya, konsumsi gula, cokelat, bahkan nasi yang berlebihan,” paparnya.

Diabetes melitus yang disebabkan kebiasaan makanan, menurut dia, yang paling bisa dicegah. Usahakan jangan overweight dan mengurangi asupan gula. Makanan dengan karbohidrat tinggi juga harus dikurangi. “Cara mencegahnya sederhana, yakni dengan olahraga rutin untuk mengurangi karbohidrat yang telah kita makan,” ucapnya.

Jika olahraga sulit dilakukan, aktivitas fisik harus tetap dikerjakan. Sehingga bisa membakar kalori. “Misalnya, melakukan pekerjaan sehari-hari di rumah. Jadi, apa yang kita makan akan terbakar,” tambahnya lagi.

Firy menjelaskan, rata-rata penderita DM berusia di atas 40 tahun. Meski sebelumnya ada yang disebut pre-diabetes, dengan gejala sehabis makan selalu merasa ngantuk, sering haus, selalu terasa lapar, dan di malam hari kerap ingin buang air kecil. “Jadi, itu tergantung ketahanan tubuh, saat sudah terasa pre-diabetes dan tidak menjaga kondisi tubuh. Maka, semakin besar kemungkinan terkena diabetes melitus,” ucapnya.

Karenanya, sambung Firy, perlu adanya pencegahan dini. Mulai cek kesehatan, jangan merokok, rajin aktivitas fisik atau olahraga, diet seimbang, kurangi garam juga asupan gula. “Yang tak kalah penting adalah istirahat yang cukup,” tandasnya.(wil/c)