25 radar bogor

Pemilik Vila Wajib Laporkan Imigran

SOSIALISASI: Petugas Kantor Imigrasi Kelas I Bogor melakuan sosialisasi di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, terkait keberadaan imigran di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor (Doni/Radar Bogor)
SOSIALISASI: Petugas Kantor Imigrasi Kelas I Bogor melakuan sosialisasi di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, terkait keberadaan imigran di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor (Doni/Radar Bogor)

CISARUA–Kantor Imigrasi Kelas I Bogor terus bergerilya membangun jaringan di masyarakat. Salah satunya memasang call immigration center dan stiker imbauan.

“Upaya sosiasilasi ini sebagai bentuk pengawasan kami. Terutama kawasan Puncak yang identik dengan lokasi berkumpulnya para pencari suaka,” kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan (Wasdakim), Arief H Satoto kepada Radar Bogor di kantor Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua.

Pelaporan, menurut pria yang akrab disapa Toto itu, mengacu pada UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Dia menuturkan, sebanyak 10 titik lokasi disambangi Imigrasi. Berdasarkan data terakhir Kantor Imigrasi Bogor, imigran di Kabupaten Bogor berjumlah 1.687 jiwa, dan 90 persennya berada di kawasan wisata Puncak. Mereka tersebar di setiap desa, hanya Desa Jogjogan yang tidak dihuni para imigran.

Untuk itu, sebagai upaya pengawasan, pihaknya meminta kepada pemilik vila, penginapan, serta kontrakan untuk me­laporkan setiap ada imigran yang tinggal di tempat mereka. Pelaporan sendiri bisa dilakukan melalui desa atau langsung ke Kantor Imigrasi Bogor.

“Wajib lapor, WNA ini diatur UU. Di Pasal 72 ayat 1 dan 2 dijelaskan, jika pemilik penginapan dan kontrakan atau vila tidak memberikan keterangan atau tidak memberikan data orang asing yang menginap di rumah atau penginapan, akan dikenakan pidana dengan kurungan tiga bulan atau denda sebesar Rp25 juta,” terangnya.

Kepala Seksi Informasi, Sarana, dan Komunikasi (Insarkom), Mardiyanto mengatakan, dari hasil sosialisasi pihaknya, pengawasan dengan melibatkan warga sekitar ini memiliki pengaruh terhadap peran serta masyarakat. “Kami rutin dan ini efektif melibatkan peran serta masyarakat. Tentu ini akan terus ditinjau di tiap lokasi,” pungkasnya.(don/c)