SUKAMAKMUR–Lokasi di Sukamakmur menjadi area strategis berbisnis. Tak hanya fasilitas curug hingga penginapan, panorama alam bisa juga dikemas oleh warga menjadi pundi rupiah. Seperti di area Bukit Cinta yang berlokasi di Kampung Ciherang Girang, Desa Pabuaran.
Meski terlihat sederhana, tempat wisata dengan ornamen hati, yang sengaja disediakan oleh pengelola untuk para pengunjung ber-selfie ini, ternyata mampu memikat hati wisatawan mancanegara. Semisal, Michael Mark (41) turis asal Belanda yang fasih berbahasa Jawa kromo inggil, menyempatkan diri untuk mengajak keluarganya ber-selfie di bukit ini. “Dari curug mampir ke sini,” ujarnya saat ditanya wartawan.
Suami dari Angelina ini (39) mengaku sangat menikmati panorama di balik Bukit Cinta. Karenanya, ia sengaja mengajak anak-anaknya untuk ber-selfie, sebelum kembali ke hotelnya yang ada di area Cibinong. ”Habis ini ke hotel,” ucapnya.
Senada, Aprilia (21) warga asal Desa Cibadak, mengaku rutin berwisata di Jalur Puncak II ini. Ia sengaja singgah di bukit ini untuk mengabadikan momen-momen bersama kekasihnya usai mengunjungi curug di area Desa Cibadak. “Lebih romantis, sekalian moto-moto (berfoto, red),” ucapnya.
Untuk masuk ke area tersebut, para pengunjung hanya mengocek uang dari kantongnya Rp5.000. Uang itu digunakan pengelola untuk pemeliharaan dan gaji para tukang parkir. Keterangan salah seorang pengelola, Abdurrahman (33), penerapan tiket masuk berdasarkan persetujuan aparat desa. Sehingga, usaha yang kini telah dilakoni telah mendapat legalitas. “Alhamdulillah sudah dapat izin dari desa,” ucapnya.
Menurutnya, pengunjung di hari biasa cukup banyak. Terlebih di hari libur. Uniknya, para pengunjung asing justru sering mengunjungi tempatnya di luar waktu libur. “Kalau hari libur gak pernah ada turis datang ke sini. Justru seringnya hari-hari biasa,” ujar pria yang akrab disapa Oman ini.(azi/c)