Tak terasa, tahun ini menjadi tahun ke-10 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor melakukan pertemuan ilmiah tahunan (PIT). Sebagai organisasi profesi di bidang kesehatan, IDI Kota Bogor terus melakukan upaya agar taraf hidup masyarakat di bidang ini semakin baik. Berbagai usaha dilakukan, salah satunya, fokus untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.
KETUA IDI KOTA BOGOR DR ZAINAL ARIFIN
menjelaskan, kegiatan PIT ke-10 ini diadakan dalam bentuk simposium, kuliah pleno dan mini workshop. Penekanan dalam kegiatan ini lebih banyak pada interaktif. “PIT ke-10 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena kami hanya membahas satu topik yaitu nyeri, yang dibahas tuntas dari berbagai pendekatan dan disipilin ilmu,” tuturnya.
Dia mengingatkan, IDI Kota Bogor memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan dan mempertahankan kompetensi dan profesionalisme anggotanya. Seorang dokter yang melakukan praktik harus mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk ditingkatkan dan dipertahankan mutunya.
Salah satunya dengan cara mengikuti pelatihan dan pendidikan yang berkesinambungan yang diadakan lembaga atau institusi yang terakreditasi oleh organisasi profesi. “Agar dalam melakukan praktik kedokteran sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pad masyarakat,” tuturnya.
Apalagi, di dalam dunia kedokteran, salah satu syarat memperpanjang surat tanda registrasi (STR) yang merupakan syarat izin praktik, adalah memiliki kompetensi yang diukur dengan seberapa banyak mengikuti kegiatan ilmiah. “Walaupun di samping itu ada kegiatan lain, seperti pengabdian sosial, aktif di organisasi, melayani pasien dan lain-lain,” tuturnya.
Dengan adanya PIT, para dokter bisa berbagi ilmu dan meningkatkanpelayanan kepada masyarakatdengan melakukan praktik kedokteran yangsesuai denganmutu danperkembangan teknologi. (cr6/c)
