BOGOR–Selain merugikan pedagang di dalam pasar, keberadaan PKL di Pasar Citeureup II juga menyisakan masalah sampah. Mereka seenaknya menumpuk sampah di mana saja. Kondisi itu membuat para pengunjung dan warga sekitar menjadi terganggu.
Seperti yang diungkapkan Ansa (29). Pengunjung Pasar Citeureup II ini mengaku tidak nyaman dengan tumpukan sampah tersebut. Selain menimbulkan bau busuk juga membuat kondisi pasar menjadi kumuh.
“Pasar tradisional seperti tempat pembuangan sampah. Jadi tidak nyaman,” ungkapnya.
Keberadaan sampah ini juga membuat petugas kebersihan kewalahan. Pasalnya, meski sering diangkut, tumpukan sampah yang ada di pinggir Jalan Raya Mayor Oking itu tak kunjung habis.
“Sampah di pinggir jalan itu kita sering angkut. Namun, sampah tak ada habisnya,” ujar Dadang, salah satu petugas pengangkutan UPT Kebersihan Cibinong pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor.
Meski telah disediakan tempat pembuangan sampah, para PKL umumnya memilih cara mudah untuk membuang sisa jualannya. Sehingga, volume sampah tak sebanding dengan intensitas pengangkutan. “Memang ada juga soal lain, terkait rusaknya alat berat di Galuga,” tukasnya. (azi/c)