25 radar bogor

Bikin Jalur Khusus Bus Premium di Tol

 BOGOR–Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) semakin memanjakan penumpang bus Transjabodetabek Premiun. Nantinya, bus tersebut akan memilikijalur khusus di tolmirip jalurbusway di Jakarta. Bedanya, lajur khusus ini tidak dipasang median atau pembatas jalan.

“Jadi, di lajur satu itu ada markah seperti segitiga wajik. Kalau ada markah itu mobil pribadi dilarang masuk dan diberlakukan pada jam sibuk dari pukul 06.00-09.00 WIB,” ujar Kepala BPTJ Bambang Prihartono saat audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di ruang Paseban Punta, Balaikota Bogor, kemarin (9/11).

Bambang mengatakan, target pengoperasian bus Transjabodetabek Premium adalah pengguna kendaraan pribadi agar mereka mau pindah ke moda transportasi umum. Untuk meningkatkan pelayanan, bus Transjabodetabek akan menggunakan lajur khusus di jalan tol guna mempercepat waktu tempuh. “Hal tersebut sesuai dengan key performance indicators (KPI) BPTJ bahwa point to point itu tidak boleh lebih dari 1,5 jam,” imbuhnya.

Pada lajur ini, semua bus umum bisa masuk sehingga lajur ini lebih steril dan waktu tempuhnya bisa lebih cepat. Untuk saat ini, lajur khusus tersebut hanya ada di jalan tol Jakarta, Cikampek dan Jagorawi.

“Karena ini masih dalam tahap uji coba, ke depan kami akan lakukan evaluasi kembali. Jadi, terkait bus Transjabodetabek Premiun ini akan terus dievaluasi, baik harga tiket, waktu tempuh, dan juga lajur khusus yang teknisnya akan dikoordinasikan dengan Jasa Marga,” ujar Bambang. Sementara, sejak dioperasikan pada akhir September lalu, perkembangan penggunaan

bus Transjabodetabek Premium Bogor–Jakarta mengalami peningkatan yang sangat baik. “Bahkan, grafik peningkatannya 50 persen lebih banyak penggunanya dibandingkan bus Bekasi–Senayan,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya.

Dia menyebutkan, dalam evaluasi dengan Kepala BPTJ Bambang Prihartono, ada tiga hal yang dibahas. Pertama, bagaimana secara bertahapjalur khusus bus bisa steril. Kedua, terkait waktu keberangkatan yang akan ditambah sesuai dengan permintaan dari Jakarta. Ketiga, persoalan publikasi atau promosinya agar lebih masif sehinggalebih banyak masyarakat mengetahuinya.

Sedangkan mengenai tarif, ada kemungkinan untukdikajisesuai permintaan. Namun, dirinya menegaskan bahwa bus ini untuk segmen premium, bukan memindahkan yang biasa menggunakan kereta api (KRL) melainkan yang biasa menggunakan mobil pribadi untuk beralih ke bus Transja- bodetabek Premium. (wil/*)