JONGGOL–Aktivitas warga di Kecamatan Jonggol dan Cariu kembali terganggu. Jembatan darurat Cipamingkis yang menghubungkan dua kecamatan tersebut terputus akibat hujan deras, kemarin (8/11). Warga terpaksa harus memutar lebih jauh ketika hendak keluar kecamatan.
Ketua RW 06 Desa Jonggol, Deden mengatakan, putusnya jembatan darurat Cipamingkis telah mengganggu aktivitas warga yang hendak menggunakan jembatan tersebut. Meski setiap kali melewati jembatan yang belum rampung tersebut pengendara harus memberikan sumbangan kepada pengelola. “Pengendara sudah tidak bisa lalui jembatan itu. Jadi, otomatis tak ada aktivitas penarikan sumbangan di jembatan,” katanya.
Ia berharap, pembangunan Jembatan Cipamingkis ini bisa cepat selesai, sehingga dapat membantu masyarakat yang ingin menyeberangi Sungai Cipamingkis.
Terkait proyek pembangunan Jembatan Cipamingkis, Camat Jonggol Beben Suhendar mengatakan bahwa ada percepatan target pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kemungkinan akhir 2017 ini akan selesai dibangun. Informasi ini setelah berkomunikasi dengan provinsi,” bilangnya usai meninjau lokasi proyek jembatan.
Sementara ini, meski jembatan darurat yang ada di Kampung Jagaita, Desa Jonggol tersebut hanyut, para pengendara masih bisa menggunakan jembatan alternatif yang ada di Kampung Bengkok, Desa Jonggol. “Pengendara bisa gunakan jembatan alternatif, sambil menunggu warga yang sedang bergotong royong untuk membuat kembali jembatan darurat,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Jembatan Cipamingkis merupakan akses vital yang menghubungkan Cariu dengan Jonggol. Sejauh ini, kendaraan yang akan menuju Cariu dialihkan melalui Cibarusah. Sedangkan dari Cileungsi dialihkan ke Cikarang, dan dari arah Cariu dialihkan ke Loji, Karawang.(azi/c)