25 radar bogor

Hasilkan Listrik dari Bakteri

INOVASI: Fajar Syahreza, mahasiswa FPIK IPB, berhasil menciptakan listrik dari bakteri

Saat ini sumber daya energi Indonesia semakin menipis. Hal ini mengakibatkan energi menjadi barang langka dan semakin mahal. Berangkat dari itu, Fajar Syahreza, mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB, melakukan penelitian untuk dapat menghasilkan energi listrik dengan cara menerapkan teknologi microbial fuel cell (MFC) pada proses pengolahan limbah cair perikanan.

Judul penelitiannya adalah Kinerja Microbial Fuel Cells pada Pengolahan Limbah Cair Pemindangan dengan Membran Separator Campuran Polimer Kitosan/PVA. Penelitian tersebut dilakukan di bawah bimbingan Bustami Ibrahim dan Pipih Suptijah.

“MFC adalah teknologi yang memanfaatkan bakteri untuk menghasilkan listrik dengan cara menguraikan material organik. Limbah cair perikanan sendiri merupakan limbah cair dengan kandungan organik yang tinggi, sehingga dapat dijadikan sebagai substrat dalam MFC,” ujar Fajar.

Cara kerja MFC dalam menghasilkan listrik, dijelaskan Fajar, yaitu bakteri yang terdapat dalam substrat MFC akan menguraikan material organik pada limbah cair menjadi sumber makanan baginya. Material ion-ion. Ion tersebut kemudian kemudian menjadi sumber energi listrik yang dimanfaatkan melalui bakteri MFC.

“Air limbah yang digunakan dari industri pengolahan pindang. Kemudian ditambah- kan separator untuk meningkat- kan kinerja dalam menghasilkan listrik,” pungkasnya.

Separator tersebut, kata Fajar, terdiri atas bahan kitosan yang memiliki konduktivitas ionik yang tinggi dan kemampuan mekanis yang rendah, dicampur dengan Polyvinyl Alcohol(PVA) yang memiliki kemampuan mekanis yang samgat tingi.

“Penambahan polimer campuran kitosan/PVA ini diharapkan dapat meningkatkan recovery elektron, sehingga berdampak pada peningkatan elektrisitas,” katanya.

Berdasarkan penelitiannya, Fajar menyimpulkan bahwa kandungan organik pada limbah cair yang diolah menggunakan MFC dapat menghasilkan energi listrik dan menurunkan beban limbah, sehingga aman untuk diemisikan ke lingkungan.

Ia berharap hasil penelitiannya dapat memberikan informasi terhadap teknologi penggolahan limbah dengan MFC menggunakan separator polimer kitosan/PVA dan elektrisitas yang dihasilkan. “Selain itu, penelitian terkait MFC ini juga bisa menjadi perhatian bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian dan bisa lebih dikembangkan lagi,” tandas Fajar.(*/c)