25 radar bogor

Harga Baju Hanya Rp550 Ribu

MULAI dari ramainya warga Solo menyambut royal wedding itu hingga tempat favorit mereka

BUSANA adat Jawa pesanan keluarga besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution, tak kalah menjadi perhatian.

jumlah pakaian yang dipesan awal Oktober di Toko Busana Jawi Suratman, Keprabon, Banjarsari, Solo, itu ada 70 potong. Harganya? “Satu potong beskap Rp550 ribu, dan satu potong sikepan Rp675 ribu,” ujar pemilik Toko Busana Jawi Suratman, Sugiyatno alias Mbah No.

Sebanyak 70 beskap itu mungkin akan digunakan dalam berbagai acara pernikahan putri Jokowi, Kahiyang, dengan Bobby pada 8 November 2017 nanti. Yakni acara siraman, midodareni, akad nikah, dan resepsi acara pernikahan Kahiyang-Bobby pada 8 November 2017 nanti.

Adapun beskap dibuat dari kain berwarna hitam. Sedangkan sikepan menggunakan kain berwarna krem. Keluarga Jokowi jarik yang telah disediakan langsung pihak keluarga. Jarik itu bermotif Jati Kusumo, Wahyu Gumulung, Wahyu Tumurun dan Parang.

Bobby Nasution akan menggunakan dua konsep busana pernikahan, yakni busana Jawa Solo klasik dan busana adat kebesaran Solo. Kahiyang Ayu dipoles layaknya Puteri Keraton Solo mengenakan busana dodot basahan.

Konsep pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution adalah Jawa klasik. Oleh sebab itu, sebelum akad nikah, digelar beberapa prosesi mulai siraman dan midodareni. Dalam prosesi ini tentu ada busana yang menyertainya.

Desainer itu adalah Tuty Adib. Tuty Adib mengungkapkan bahwa semua busana itu telah rampung semua. Hanya, ia enggan berbagi lebih lanjut mengenai detailnya. “Untuk busana pengantinnya, nanti dilihat tanggal mainnya saja.

Yang jelas, semuanya sudah final, tuntas. Alhamdulillah semuanya lancar,” ucap Tuty.

Sementara itu, sekitar 1.200 relawan Pro Jokowi (Projo)sudah bergerak menuju Solo, Jawa Tengah, kemarin.

Mereka berangkat dengan menumpang 30 bus, 10 mobil pribadi, dan dikawal 5 ambulans yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar 12 jam.

Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi mengatakan, para relawan berasal dari Bogor, Banten, Tangerang, Bekasi, Depok, Bandung, dan Sukabumi.

Sedangkan, kemarin tim persiapan bersama pihak TNI dan kepolisian setempat melakukan persiapan terakhir.

Selama sehari penuh, pihak keamanan membatasi akses kendaraan ke ruas Jalan Letjen Soeprapto, Surakarta. Beberapa pembatas jalan juga dipasang di sekitar jalan di Kelurahan Sumber.

’’Ini adalah geladi resik terakhir. Besok (hari ini, Red), tidak ada agenda. Acara terpusat di rumah kediaman Presiden,’’papar Kepala Penerangan Resimen (Kapenrem) Warastratama Surakarta, Kapten (Inf) Alfian Yudha P. Penutupan total jalan baru akan dilakukan ada hari H.

Persiapan tersebut meliputi simulasi pengaturan lalu lintas dari dan menuju Graha Saba Buana, tempat acara pernikahan dilaksanakan. Pihak pengantin pria berangkat dari Hotel Alila Surakarta, sementara pengantin perempuan dan keluarga berangkat dari rumah pribadi Presiden Jokowi.

”Pihak pengantin berangkat diantar arak-arakan Wan TNI (anggota TNI perempuan) dan polwan dengan pakaian adat. Keluarga juga diantar dengan kereta kuda,’’ papar Alfian.

Kemarin, sebanyak enam kereta kuda sudah bersiap di area Jalan Kutai di dekat kediaman Jokowi. Acara geladi resik pagi itu juga disaksikan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Alfian mengungkapkan, proses pengamanan sudah berlangsung 95 persen. ’’Semuanya kita uji cobakan hari ini. Termasuk hingga geladi Alfian, sekitar empat ribu personel bakal berjaga.

”Dari pihak TNI ada tiga ribu, sementara kepolisian seribu lebih,’’ ucapnya. Angka tersebut belum termasuk personel dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) serta relawan yang bakal jadi pagar betis –yang diperkirakan mencapai tujuh ribu orang lebih.

Di dalam gedung, persiapannya pun tidak kalah komplit. Geladi resik berlangsung mulai pukul 10.00. Orang tua Bobby Nasution, calon besan Jokowi, juga hadir dalam acara tersebut.

Pasangan Erwin Nasution dan Ade Hanifah Siregar tiba bersama keluarga. Baik Erwin maupun Ade memilih diam ketika ditanya seputar persiapan jelang pernikahan. ’’Kami sekeluarga alhamdulillah sehat. Itu saja, ya. Kami buru-buru,’’ ucap Ade.

Sementara itu, pihak pengantin perempuan sibuk melakukan persiapan di rumah. Sejak pagi, tenda mulai dipasang untuk persiapan acara. ’’Acaranya banyak yang di rumah. Soreini (kemarin), ada pengajian tetangga. Besok (hari ini), ada siraman dan midodareni,’’ papar resepsi pagi dalam pernikahan Kahiyang-Bobby besok, ketika ditemui di sela geladi resik di Graha Saba Buana. Dia menjelaskan, prosesi siraman juga akan dilakukan oleh pihak pengantin pria.

Simulasi acara temu manten berlangsung mulai tengah hari. Juru rias pengantin Hj. H. S. Sumaryono dan M. Topo Broto,serta pembawa acara Umi –sapaan Umijatsih– hadir dalam acara tersebut. Mereka melakukan pengecekan dekorasi serta simulasi acara panggih hingga sungkeman.

Meski telahberusia sepuh –masing-masing berusia lebih dari 60 tahun– ketiganya tampak bersemangat membantu panitia pernikahan menyiapkan acara. Geladi tersebut juga dilaksanakan pukul 20.00 kemarin.

Topo Broto, salah satu perias menyatakan, dalam acara pernikahan tersebut, pihak keluarga Jokowi menginginkan seluruh rangkaian berlangsung sebagaimana adat keratonan.

”Garis besarnya, mirip mantenan mas Gibran dulu. Cuma, ada perbedaan di beberapa bagian, karena ini mantu anak perempuan,’’ paparnya. Periasyang merupakan salah satu abdi dalem tersebut menyatakan, setelah siraman, akan ada tradisi dodolan dawet sebelum malam midodareni yang berlangsung malam ini.

Ditemui jelang geladi resik iring-iringan pengantin padasore kemarin, Jokowi yakin pernikahan putrinya bakal berlangsung lancar. ’’Geladi bersihnya, saya lihat, sudah sesuai dengan yang kita rencanakan.

Insyaallah semuanya nanti dimudahkan oleh Allah, lancarsemuanya,’’ paparnya. Dirinya menyatakan, banyak pihak akan diundang dalam pernikahan anak keduanya tersebut. Mulai saudara, tetangga, serta sebagian pedagang pasar,PKL, dan tukang becak. ’’Namanya tetangga dan saudara ya harus diajak,’’ papar Jokowi. Dia menjelaskan, secara adat, menikahkan anak perempuan lebih rumit ketimbang menikahkan putra pertamanya, Gibran Rakabuming Raka.

’’Lebih repot sedikit. Tapi persiapan, organisasinya sama saja. Di Jawa itu, yang perempuan namanya mantu. Tapi laki-laki, kayak mas Gibran,namanya ngunduh mantu. Bedanya di situ,’’ tegasnya.

Jokowi juga menuturkan tidak ada yang spesial jelang pernikahan putri satu-satunya’’Pesannya (untuk Kahiyang) Rabu saja,’’ lanjutnya Kegembiraan juga diungkapkan oleh kerabat Keraton Surakarta Raden Ayu Febri Hapsari Dipokusumo.

Dirinya menyatakan, acara pernikahan tersebut membawa banyak dampak positif buat masyarakat Surakarta secara umum.

Perempuan yang juga pengurus Paguyuban Putra Putri Solo itu menjelaskan, ada hal unik dalam pernikahan Kahiyang-Bobby.

”Mungkin tidak banyak orang yang tahu, tidak mudah buat orang Jawa untuk menikahkan anaknya dengan orang yang bukan suku Jawa,’’ papar Febri.

Maklum, Bobby merupakan keturunan Batak. ’’Makanya, sebagai pemerhati budaya dan kerabat keraton, saya memandang pernikahan ini adalah wahyu buat presiden maupun bangsa ini,’’ imbuhnya. (fam)