25 radar bogor

Preview Manchester City vs Arsenal: Tantangan Berat

Playmaker Arsenal Mesut Oziel dihadang dua pemain bertahan Manchester City pada laga musim lalu di Emirates Stadium
Playmaker Arsenal Mesut Oziel dihadang dua pemain bertahan Manchester City pada laga musim lalu di Emirates Stadium

Manchester City bersiap menghadapi salah satu tim kuat EPL, Arsenal, pada pertandingan pekan ke 11 EPL nanti malam (5/11). Langkah City merengkuh trofi juara EPL pun akan mendapat tantangan besar.

Seperti diketahui, Manchester City telah membuktikan diri bahwa mereka calon terkuat untuk meraih gelar juara EPL musim ini. City sukses memetik sembilan kemena­ngan dan satu hasil seri di 10 laga EPL musim ini. Alhasil, anak asuh Josep Guardiola itu kokoh berada di puncak klasemen atau unggul 5 poin dari Manchester United yang berada di peringkat kedua.

Di kubu lawan, Arsenal mengawali musim ini dengan inkonsisten. Namun tim besutan Arsene Wenger ini mulai menemukan ritme permainan mereka dan memetik hasil bagus mereka meraih peringkat lima klasemen sementara.

Sementara itu, Manchester City belum terkalahkan musim ini. Bahkan, sejak 28 April lalu Pep Guar­diola tidak sekalipun merasakan kekalahan dalam laga kompetitif. Di berbagai ajang, The Citizens sudah 22 laga tak terkalahkan. Masih butuh 27 laga lagi untuk menyamai capaian Arsene Wenger dengan musim invincible-nya pada 2003-2004 silam.

Ya, ketika itu Wenger mem­bawa Arsenal tak terkalahkan dalam 49 laga. Kemenangan di laga menjamu Arsenal malam nanti WIB akan semakin mendekatkan City dengan torehan The Gunners itu (siaran langsung MNCTV/ beIN Sports 1 pukul 21.15 WIB). Hanya, sebelum duel itu, Wenger justru meragukan kemampuan City.

”Ini baru awal, di Premier League saja baru 10 pertandingan. Itu (invincible team) susah diramalkan saat ini,’’ sebut Wenger, sebagaimana dilansir Goal.

Wenger pun berharap saat timnya datang ke Etihad, maka akan ada perubahan dari peta kekuatan City musim ini. Apalagi Wenger juga punya reputasi mengganggu Guardiola di mana pun dia melatih.

Baik di Barcelona, Bayern Muenchen, ataupun di City. Dari 11 kali pertemuan melawan tim asuhan Guardiola, tiga di antaranya dia bisa menang. Terakhir, Wenger yang memupus asa Guardiola meraih gelar juara Piala FA, setelah mengalahkannya 2-1 pada semifinal Piala FA, 24 April lalu.
Karenanya, dia paham benar gaya per­mai­nan Guardiola di City. Guardiola sudah terbiasa dari rekor unbeaten. Ketika di Bayern dia pernah mencatatkan 53 pertandingan tidak terkalahkan di musim 2013-2014.
Di City, lanjut Guardiola, bukan tidak mungkin dia kembali mencatat streak tanpa kalah. Termasuk menanggapi ancaman Wenger yang bisa menghentikan rekor timnya itu.(ren/bas/rah)