25 radar bogor

Bima-Dadang Makin Lengket

SEMANGAT: Bima Arya, Maruarar Sirait (tengah kaos hitam), serta Dadang Danubrata menghadiri Kirab Kebangsaan di Jalan Sudirman, kemarin.Sofyan/ Radar Bogor
SEMANGAT: Bima Arya, Maruarar Sirait (tengah kaos hitam), serta Dadang Danubrata menghadiri Kirab Kebangsaan di Jalan Sudirman, kemarin.Sofyan/ Radar Bogor

BOGOR–Hubungan Ketua DPC PDIP Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata dengan Wali Kota Bogor Bima Arya makin mesra. Hal tersebut, terlihat saat keduanya menghadiri Kirab Kebangsaan yang dilaksanakan DPP Taruna Merah Putih, kemarin (29/10).

Bima Arya mengatakan, tak pernah ada konflik di Kota Bogor sehingga harus dibanggakan dan dipertahankan. ”Memang keberagaman keharusan, perbedaan pun merupakan kewajaran, persatuan serta kesatuan harus diperjuangkan,” katanya.

Bima Arya menegaskan, agama maupun warna bisa beda namun modal kebersamaan maka bangsa akan tetap solid. Acara kirab kebangsaan dimulai dari Balai Kota Bogor dan berakhir di GOR Pajajaran.

Berbagai elemen masyarakat dari perwakilan ormas pemuda, mahasiswa, komunitas kreatif anak muda, tokoh adat dan masyarakat pun mengikuti pawai melintasi Jalan Juanda dan Sudirman.

Selain itu, berbagai atraksi parade budaya ditampilkan seperti paduan suara, marching band, seni tari, seni budaya, bela diri serta pameran UKM dan kuliner dari berbagai daerah. Ketua Umum Taruna Merah Putih, Maruarar Sirait mengatakan, kegiatan diselenggarakan demi memicu kreativitas generasi muda.

Ia juga meminta seluruh elemen bangsa dan anak muda menghormati para pahlawan bangsa. Namun dia mengingatkan, penting menghormati sejarah, tetapi jauh lebih penting membuat sejarah yang positf bagi bangsa.

Sementara itu, Dadang tak banyak komentar hanya mengungkapkan, kegiatan sudah kedua kali jika tahun lalu 10 ribu peserta dan tahun ini 20 ribu peserta. “Masyarakat bertahan hingga akhir acara,” singkatnya.

Pekan lalu, Dadang bersama tim melakukan pertemuan dengan PAN Kota Bogor di salah satu rumah makan. Salah satunya, membahas agenda koalisi. “Dari statistik koalisi, PAN dan PDIP di pilkada lebih banyak menangnya karena kedua partai ini memiliki simpatisan yang berbeda. PDIP terkenal dengan massa akar rumputnya, sedangkan PAN di level intelektual agamis,” pungkasnya.(rp1/b)