25 radar bogor

Waspada TIA Serang Usia Muda!

Sakit kepala sebelah atau migrain menghambat aktivitas sehari - hari kenali pemicunya
Ilustrasi sakit kepala yang jadi gejala Transient Ischaemic Attack

CIBUBUR–Dulu, TIA (Transient Ischaemic Attack) atau gangguan pembuluh darah otak sepintas (GPDOS) dan stroke dianggap penyakit orang tua. Namun akhir-akhir ini, keduanya ditemukan pada pasien dengan usia yang semakin muda. Hal ini antara lain disebabkan gaya hidup yang kurang sehat, seperti makan makanan fast food dan tinggi lemak, kurang berolahraga, merokok, stres dan mengonsumsi alkohol.

Tim Dokter Spesialis Saraf Eka Hospital, Dr MarceIla Sp.S menjelaskan, fenomena kejadian TIA dan stroke pada usia dewasa muda, yang mencakup 10–14 persen dari keseluruhan pasien stroke, menimbulkan beban produktivitas ekonomi yang cukup besar.

“Dewasa muda yang dimaksud adalah orang yang berusia 18–45 tahun, dengan beban ekonomi yang tinggi karena biasanya telah memiliki pasangan hidup, anak, atau orang tua yang bergan­tung padanya,” beber Marcella.

Menurutnya, TIA harus ditanggapi secara serius. Kedaruratan TIA sebagai penyakit saraf, umumnya kurang ditanggapi secara serius, walaupun TIA mempunyai gejala yang sama dengan stroke. Sehingga TIA juga sering disebut stroke ringan.

“Bedanya adalah, TIA tidak menyebabkan kerusakan otak permanen sehingga pasien akan sembuh dengan cepat dan sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam jika ditangani dengan cepat. TIA terjadi karena berkurangnya aliran darah ke bagian tertentu pada otak secara sementara,” sahutnya.

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah otak, yang kemudian alirannya dapat membaik kembali dengan sendirinya. Pada stroke, penyum­batan yang terjadi tidak dapat membaik dengan sendirinya sehingga menyebabkan kerusakan otak yang permanen.

“Namun sesungguhnya, TIA adalah gejala peringatan stroke awal. Pasien TIA mempunyai risiko tinggi untuk mengalami stroke beberapa hari sampai beberapa minggu setelahnya,” tukasnya.

Pernah mengalami TIA berarti Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena stroke dan serangan jantung. Jika tidak ditangani dengan benar, diperkirakan terdapat sekitar 20 persen pengidap TIA yang akan mengalami stroke pada tahun berikutnya. Sedangkan pengidap TIA yang berpotensi terkena serangan jantung pada tahun yang sama adalah sekitar 30 persen. Itulah sebabnya, bila Anda atau orang yang Anda kenal mengalami TIA, harus segera disarankan berobat ke dokter saraf.(dka/c)