25 radar bogor

Tetap Pertahankan ‘Kulah’

ARIFAL/RADAR BOGOR CIRI KHAS: Santi di Pondok Pesantren Raudlatusysyafi’i belajar bersama di pondok bersama pengasuh.

CIRI KHAS: Santi di Pondok Pesantren Raudlatusysyafi’i belajar bersama di pondok bersama pengasuh. (Arifal/Radar Bogor)

RUMPIN–Keberadaan Pondok Pesantren Raudlatusysyafi’iyah, di Kampung Temanggung RT 03/03, Desa Tamansari, Keca­matan Rumpin, menjadi daya tarik sendiri bagi warga sekitar. Selain perjalanan sejarahnya, pondok pesantren ini memiliki ciri khas yang hingga saat ini tetap dipertahankan.

Secara singkat, pesantren ini didirikan pada 1920, oleh KH Abah Syuhari. Banyak yang menyebut jika keberadaan pesan­tren inilah yang mendorong perkembangan Islam di wilayah Rumpin.

“Pesantren ini yang tertua di Rumpin. Sebelumnya, pesantren ini hanya terbuat dari bambu dan berada di pinggir sungai,” ujar pengasuh pesantren, Ustaz Abdulah Abdul Mubti kepada Radar Bogor.

Seiring perjalanannya, pesantren ini kemudian dipindah dan dibangun dengan kondisi fisik permanen. Pesantren ini, kata dia, sudah melakukan beberapa kali pemugaran. Namun, ada satu yang tetap dipertahankan, yakni keberadaan kolam (kulah, bahasa Sunda). Bahkan, kolam ini kemudian menjadi ikon pondok pesantren tersebut.

“Masih memiliki ciri kulah yang masih ada untuk tempat ber­wudu,” terangnya. Ia berharap, keberadaan pesantren ini bisa melahirkan santri yang mampu meyebarkan ajaran Islam.

“Insyaallah, pesantren ini tetap diminati para santri yang ingin mon­dok, dan mampu melahirkan kiai kondang,” pungkasnya.(all/c)