25 radar bogor

Memaknai 89 Tahun Sumpah pemuda zaman now : Medsos untuk Cari Duit, Bukan Cari Musuh

Ray Brikden

Agustus lalu, jurnalis pertama Metro TV, Najwa Shihab, memilih hengkang dari stasiun TV yang telah membesarkannya. Tapi, bukan berarti karier jurnalistik Najwa berakhir. Belajar dari kesuksesan Uber sebagai perusahaan taksi terbesar di dunia tanpa armada mobil, atau perusahaan hotel AirBnB yang tidak memiliki satu pun kamar, Najwa bisa tetap siaran tanpa berada di stasiun televisi. Apa yang dilakukan Najwa? Pindah ke YouTube.

Hal itu juga yang menginspirasi anak muda Bogor, Ray Brikden, berkarya di dunia maya. Melawan arus, memutarbalikkan kondisi dan membuat kelema­hannya menjadi kelebihan, Ray mampu mendulang rezeki sebagai Youtuber.

Apa yang dilakukan Ray, serupa dengan Youtuber lain. Mengung­gah video, membuatnya sedemikian menarik hingga ia mampu mendulang rupiah dari subscriber. “Awalnya hanya iseng mengunggah video agar dilihat banyak orang.

Saya hanya ingin hobi saya ini ditonton banyak orang. Eh tapi malah mendapat penghasilan. Akhirnya, ya, saya geluti sampai sekarang,” kata warga Dramaga, Kabupaten Bogor ini.

Lantas, apa yang Ray ”jual’’ di akun YouTube-nya? Rupanya kepiawaian bermain gitar. “Kayak bikin cover music, bermain gitar solo, cover lagu-lagu hits pop sampai dangdut. Saya tampilkan dalam unggahan video saya,” beber Youtuber yang memiliki 17.947 subscriber ini.

Berkat aktivitas isengnya itu, per bulan Ray bisa mengantongi Rp2 juta lebih dari Youtube. Itu kalau bermalas-malasan. Rupiah yang datang bisa berkali lipat saat pria bernama asli Ray Raditya Putra ini rajin mengunggah video.

“Selama yang kita pertontonkan adalah hal yang positif dan bisa menginspirasi banyak orang, dan menurut saya mencari penghasilan di YouTube sangat menguntungkan,” kata dia.

Sedikit tips dari Ray untuk anak zaman now yang ingin mengikuti jejaknya. Untuk menjadi Youtuber sukses, butuh kesabaran dan ketekunan. Karena awal mengunggah video, tidak mungkin langsung banyak orang yang menonton.

“Kita harus kerja keras. Saya awal-awal upload video di YouTube, viewer-nya sedikit. Tapi saat video saya yang berjudul Metal vs Dangdut viral satu tahun lalu, penontonnya sampai 2 juta. Mulai dari situ, video-video saya yang lainnya banyak penonton,” ungkap pria kelahiran 30 Maret 1990 ini.

Ray juga mengajak para generasi muda untuk bisa memanfaatkan sosial media dengan baik. Banyak hal postif yang bisa didapatkan ketimbang terbawa emosi musabab terjebak kabar hoax. “Jangan saling cemooh satu sama lain lewat media sosial. Hobi atau potensi yang kita miliki bisa kita salurkan dan dilihat banyak orang, sehingga hobi di YouTube bisa jadi uang juga,” tuturnya.

Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Ray berharap pemuda Indonesia khususnya di Kota Bogor bisa mengisinya dengan kegiatan yang positif. “Seperti saya misalnya, menginspirasi orang yang ingin belajar bermain gitar lewat media sosial, seperti YouTube. Bukan saling menjatuhkan lewat media sosial, karena kita ini sebagai pemuda harusnya saling bersatu untuk perkuat bangsa kita ini,” harap Ray.(cr1/d)