25 radar bogor

Pembangunan Drainase Terbengkalai

Foto: azis/radar bogor SETENGAH HATI: Saluran air di pinggir Jalan Raya Lampir-Gandoang yang belum tuntas pembangunan betonisasinya.
SETENGAH HATI: Saluran air di pinggir Jalan Raya Lampir-Gandoang yang belum tuntas pembangunan betonisasinya. (Azis/Radar Bogor)

CILEUNGSI-Proyek pemba­ngunan drainase jalan nampak kurang mendapat pengawasan dari pemerintah. Pasalnya, meski sudah dua bulan berjalan, pembangunan belum juga selesai dan nampak ditinggalkan kon­traktornya.

Semisal, Jalan Raya Lampir-Gandoang, tepatnya di RW 09 Kampung Rawahilat. Dari panjang jalan satu kilometer yang mem­bentang dari Desa Gandoang hingga Desa Mekarsari, hanya sekitar 10 meter beton drainase yang dipasang. Selebihnya, sepanjang jalan itu tak nampak saluran air.

Kepada Radar Bogor, Asep San­jaya (34) menerangkan, proyek ini berjalan sudah lebih dari dua bulan. Namun, tumpukan beton drainase itu tak jua bertambah. Ia curiga, pembangunan drainase dilakukan setengah hati.

“Kalau serius kenapa tidak dibuatkan saluran dulu. Kalau saluran drainase hanya sepanjang ini, saya jamin air tak akan mengalir,” ujarnya.

Ia meminta agar pemerintah melakukan fungsi pengawasan­nya. Sehingga, kontraktor yang mengerjakan proyek itu lebih serius. “Kalau saya sudah lapor ke desa. Harusnya pengawas lebih aktif,” tuturnya.

Selain itu, jalan yang berada di perbatasan Kecamatan Klapa­nunggal dan Cileungsi ini dalam kondisi berlubang, hingga saat hujan selalu penuh genangan air.
Karenanya, jalan Kabupaten Bogor ini banyak dikeluhkan oleh pengendara.

Jujun Junaidi (27), pengen­dara asal Desa Bojong, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, ini mengaku kesal dengan kondisi jalan tersebut. Pasalnya, rusaknya jalan itu telah menahun. “Sudah lama belum juga selesai perbaikannya, padahal ini jalur hidup,” katanya.

Tak hanya dirinya, sambung dia, kondisi jalan tersebut juga membuat pengendara lain tak nyaman. Lantaran, tak jarang pula ditemukan kendaraan yang rusak dan mogok akibat genangan air dan rusaknya jalan itu. “Saat ini sedang kering, kalau hujan pasti lebih tinggi airnya. Mesin motor jadi cepat rusak,” tukasnya.

Mendapat informasi tersebut, Camat Cileungsi Renaldi Yushab mengaku akan berkoordinasi dengan pengawas jalan. Dia berharap warga mau bersabar karena perbaikan itu butuh proses.

“Biar pengawas jalan yang menegur. Yang pasti, ini kan masih proses pelaksanaan proyek. Tunggu saja,” singkatnya.(azi/c)