25 radar bogor

Upaya Indocement Menjaga Keseimbangan Lingkungan

KOMPAK: Direksi Indocement saat berada di sekitar mata air Cikukulu, kemarin.
KOMPAK: Direksi Indocement saat berada di sekitar mata air Cikukulu, kemarin.

Sebagai perusahaan yang peduli lingkungan, Indocement terus berusaha memperhatikan mata air di area tambangnya. Seperti apa?

Mata air Cikukulu menjadi sorotan perusahaan yang mem­produksi semen Tiga Toda tersebut. Lantaran selalu menge­luarkan air meskipun aktivitas penambangan di area tersebut telah dilakukan sejak 1985.

Selain itu, di lokasi penamba­ngan terdapat embung atau danau buatan yang mampu menyimpan pasokan air hingga mencapai 150.000 kubik. Em­bung yang juga berada di tengah area reklamasi, membuat pohon-pohon keras di sekitarnya tetap terjaga.

Dengan air yang berlimpah dan pohon-pohon yang lebat, dengan sendirinya berbagai macam satwa liar juga menda­tangi area penambangan ini. Semisal, ular, kera, burung, hingga kupu-kupu dengan mudah dapat ditemukan di area tambang yang dinamakan Quarry D ini.

Bahkan, bisa menjadi lokasi yang tepat untuk memacu adrenalin dengan kegiatan bersepeda downhill. Seperti yang dilakukan jajaran direksi Indocement untuk pertama kalinya melintasi terjalnya area perbukitan Quarry D, kemarin.

Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Dandim 0621 Kabu­paten Bogor, Letkol Inf Fransisco dan Direktur Eksekutif Indo­cement, Kuky Permana.

Kuky menyampaikan, tercip­tanya lingkungan tambang yang asri bukanlah sesuatu yang dapat terjadi alamiah serta dalam waktu yang singkat. Melain­kan, perlunya serang­kaian uji coba memulihkan kembali lahan marginal dan komitmen bersama antara seluruh pemangku kepentingan untuk menyadari pentingnya pelestarian lingkungan hidup demi keberlanjutan kehidupan.

“Selain komitmen dari perusa­haan, tentunya dukungan dari berbagai pemangku kepentingan yang dapat mengubah Quarry D menjadi tempat yang asri seperti sekarang ini. Kami secara serius menggarap lahan yang awalnya marginal kembali menjadi lahan produktif, dengan melibatkan akademisi-akademisi dari Institut Pertanian Bogor,” paparnya.

Tetapi, tanpa adanya keterli­batan petani dari Desa Lulut, semua yang sudah dijalankan tidak ada artinya. Ia menam­bahkan, program di Quarry D juga merupakan bagian dari program perusahaan untuk mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDG’S) nomor 15. Yakni, melindungi, merestorasi, dan meningkatkan pemanfaatan secara berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggu­runan, memulihkan degradasi lahan.

Selain itu, Indocement juga turut berpikir dan usaha keras meng­hentikan  dampak kepuna­han keanekaragaman hayati. Program-program yang dijalan­kan, sambung dia,  meru­pakan bagi­an dari pelaksanaan tang­gung jawab sosial dan lingkungan.

Dengan komitmen dan keseri­usan dari Indocement terhadap program-program lingkungan, maka akan tercapai suatu kehar­monisan antara perusa­haan dengan masyarakat, yang pada akhirnya menciptakan suatu kehidupan bermutu bagi generasi mendatang.(azi/c)