25 radar bogor

Wisatawan Bikers Diprediksi Menurun

EDUKASI: Putri Indonesia 2016, Kezia Warouw saat melatih anak-anak dengan teknik hidroponik. (Doni/Radar Bogor)

EDUKASI: Putri Indonesia 2016, Kezia Warouw saat melatih anak-anak dengan teknik hidroponik. (Doni/Radar Bogor)

CISARUA–Pembongkaran lapak PKL dan bangunan liar tahap II dan III masih jauh dari rencana. Namun di balik pembongkaran ini, wisatawan Puncak dipredikai akan menurun. Terutama para bikers yang kerap touring dan melipir di kawasan kebun teh tersebut.

Menurut Ketua Gebrag Puncak (Gerakan Bersama Ngajaga Puncak), Jatnika, pembongkaran lapak PKL di sepanjang jalur Puncak memiliki dua sisi posisif dan negatif. Misalnya, jalan lebar menjadi luas dan tidak terkesan kumuh. Sisi lain, yakni berkurangnya wisatawan dari kalangan bikers. “Di sini yang datang ke warung pinggir jalan bisa dikatakan 70 persen adalah wisatawan pengguna roda dua,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (20/10).

PKL atau warung yang­ ­berada di pinggir jalan menjadi daya tarik tersendiri. Pasalnya, kata dia, lokasi berdekatan dengan hamparan kebun teh. Suasana tersebut yang membuat para pelancong betah berlama-lama berada di sana setiap akhir pekan atau waktu liburan tiba. “Di sana murah dan kalau malam katanya menikmati suasa pe­mandangannya lebih enak, apalagi sambil nikmati sekoteng dan jagung bakar,” katannya.

Dengan begitu, jika lokasi murah-meriah ini ditiadakan kemungkinan besar tak hanya mengurangi lokasi favorit para roda dua melainkan hilangnya satu tujuan wisata murah di Puncak.

Hal itu diamini founder Nmax Id Bogor Raya, Syarif Hidayatullah. Menurut pentolan kendaran Nmax ini, bikers luar Bogor gemar menyambangi Puncak.  “Saran saya mungkin harus dibuat warung semacam  terminal bikers yang cukup luas dan besar. Jadi kalaupun PKL dibongkar, sisakan tempat,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Pria yang bekerja di salah satu farmasi itu menilai kawasan Puncak adalah surga para bikers. Terutama untuk rest area. Selain itu, selain wisata juga sengaja singgah dalam perjalanan.

“Misalnya saat perjalan dari Depok atau Tangerang ke Bandung atau sebaliknya, bisa singgah di sana,” tandasnya.

Menurut pengakuan salah satu pemilik warung, Azhari Supriatna (47), lokasi lapaknya tak sekadar menjadi lokasi persinggahan pemotor Jabodetabek. Namun, warung yang sudah dipenuhi stiker klub motor itu juga pernah menjadi lokasi berkumpul para motor dari sejumlah daerah di Indonesia beberapa waktu lalu.(don/c)