25 radar bogor

Sebar Virus Peduli Lingkungan di Sekolah

PEDULI LINGKUNGAN: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor melakukan sosialisasi peduli lingkungan di SMAN 2 Bogor, kemarin (20/10).
PEDULI LINGKUNGAN: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor melakukan sosialisasi peduli lingkungan di SMAN 2 Bogor, kemarin (20/10). (Nelvi/Radar Bogor)

BOGOR–Butuh kerja keras untuk menjadikan Bogor sebagai kota yang bersih dari sampah. Hal itu kini tengah diupayakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor dengan menggandeng sekolah-sekolah di Kota Bogor. Sosialisasi melalui lingkungan sekolah diyakini lebih efektif, karena informasinya akan cepat menyebar.

Kepala DLH Kota Bogor, Elia Buntang menuturkan, pihaknya sengaja menyosialisasikannya terlebih dahulu ke lingkungan sekolah. Selain cepat menyebar informasinya, pelajar akan menaati perintah gurunya mengenai materi cinta lingkungan.

“Kalau gurunya yang beritahukan di sekolah, balik ke rumah dia praktikkan di rumah. Hari ini memang sosialisasi pengolahan sampah. Kita fokus ke kalangan pelajar karena sosialisasinya lebih cepat,” jelasnya usai memberikan materi di SMA Negeri 2 Kota Bogor, kemarin (20/10).

Beberapa pemahaman yang diberikan kepada pelajar, antara lain, mengenai pembuatan lubang resapan biopori (LRB), serta cara memilah sampah. Dia berharap, dengan gerakan tersebut sedikitnya akan mengurangi banjir di Kota Bogor ketika memasuki musim hujan. “Ini harus masih dilakukan, biopori itu untuk serapan air, apalagi di musim hujan kaya gini. Kalau ini masif kita lakukan bisa mengurangi banjir. Target kita, kalau dilakukan masif oleh masyarakat, sampah sudah bukan menjadi permasalahan,” terangnya.

Kini, sudah hampir setengahnya sekolah negeri di Kota Bogor menerima sosialisasi terkait peduli lingkungan. Meski begitu, menurutnya, beberapa sekolah yang belum menerima sosialisasi, sebagian besar siswanya sudah memahami prinsip dasarnya. “Sudah ada beberapa sekolah, kalau khusus SMA dimulai dari SMAN 1 dulu, kemudian dilanjut sekolah-sekolah yang lain. Kurang lebih sudah ada 40 persen sekolah negeri yang disosialisasikan. Tapi, secara prinsip, mereka semua sebenarnya sudah menjalankan,” kata Elia.

Setelah sosialisasinya merata, pihaknya akan meminjamkan beberapa alat bor untuk membuat lubang resapan biopori kepada siswa-siswi. “Sekarang kita ajarkan dulu mereka, baru nanti kita pinjamkan alah bioporinya. Selain biopori, diajarkan juga pemilahan sampah,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala SMAN 2 Bogor, Atip Suherman mengatakan, program sekolah soal peduli lingkungan selaras dengan program yang dimiliki DLH Kota Bogor.

Untuk itu, dirinya merasa terbantu ketika sekolahnya terpilih sebagai tempat dilakukannya sosialisasi peduli lingkungan. “Kerja sama ini betul-betul untuk membuat SMAN 2 sekolah yang bersih dan sehat. Kebetulan cocok antara program kita dengan DLH. Sehingga program ini menjadi program bersama. Untuk itu, saya berterima kasih kepada DLH yang sudah memberikan support kepada kami,” ucapnya.

Sekolahnya memang memiliki program pemilihan duta lingkungan, yang pesertanya merupakan siswa SMAN 2 Kota Bogor. “Ini salah satu program Adiwiyata Mandiri yang dimiliki SMAN 2, yaitu program sosialisasi sampah dengan pemilihan duta lingkungan,” papar Atip.(rp1/c)