25 radar bogor

Lebih Baik Elite Menahan Diri

KOMPAK: Fajar Riza Ul Haq (kelima dari kanan) bersama para tokoh saat peluncuran buku terbarunya di Auditorium CSIS, Rabu (18/10).
KOMPAK: Fajar Riza Ul Haq (kelima dari kanan) bersama para tokoh saat peluncuran buku terbarunya di Auditorium CSIS, Rabu (18/10).

JAKARTA–Buku berjudul Membela Islam, Membela Kemanusiaan merupakan karya terbaru Fajar Riza Ul Haq. Buku yang diterbitkan Mizan Pustaka ini diluncurkan di Auditorium CSIS, Jakarta, Rabu (18/10).

“Pembelaan terhadap Islam hen­daklah berpihak pada ke­pen­tingan menjaga hak-hak umat Islam yang selaras dengan bangu­nan politik kebangsaan yang inklusif dan penghormatan ter­hadap nilai-nilai kemanusiaan yang uni­versal,” jelas Fajar yang juga Se­kretaris Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah itu.

Fajar menyebutkan bahwa suasana kebatinan bangsa Indonesia saat ini telah terseret arus polarisasi yang tajam, sehingga memerlukan kearifan semua pihak agar integrasi bangsa tidak tergerus.

“Lebih baik elite politik dan pemimpin agama menahan diri, tidak melontarkan pernyataan-pernyataan yang memicu sentimen sektarian maupun rasial. Semangat membela Islam di Republik ini menjadi bagian dari ruh membela tanah air, perekat solidaritas kebangsaan,” tuturnya.

Turut hadir dalam acara peluncuran buku ini, sejumlah tokoh yang memberikan testimoni. Di antaranya Ahmad Syafii Maarif, Rohaniawan Katolik Frans Magnis Suseno, Direktur Eksekutif CSIS Philips J. Vermonte, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, hingga Novelis Fahd Fahdefi.

Salah satu tokoh nasional, Ahmad Syafii Maarif menuturkan, karya Fajar patut dibaca bukan saja kalangannya sendiri tetapi publik Indonesia. “Sebagai seorang intelektual-aktivis, penulisnya punya jaringan luas yang merupakan modal tambahan bagi bobot karyanya,” tutur mantan ketua PP Muhammadiyah itu.(cr6/c)