25 radar bogor

IPB Geser Unair

JAKARTA–Lembaga pe­meringkat perguruan tinggi dunia Quacquarelli Symonds (QS) melansir pe­meringkatan kampus terbaru Selasa (17/10). Universitas Indonesia (UI) masih ber­cokol sebagai kampus terbaik di Indo­nesia. Sedangkan posisi Universitas Airlangga (Unair) digeser oleh Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dalam pemeringkatan QS 2017 yang dilansir tahun lalu, Unair nangkring di peringkat empat kampus terbaik di Indonesia atau peringkat 190 di tingkat Asia. Sedangkan IPB tahun lalu berada di urutan kelima di level Indonesia atau peringkat 191 di tingkat Asia.

Nah, di pemeringkatan QS 2018 yang baru diterbitkan, IPB naik ke peringkat empat level Indonesia (peringkat 147 Asia) menggeser Unair. Sementara Unair turun ke peringkat lima di tingkat Indonesia (peringkat 171 Asia). ’’Betul (Unair kesalip IPB, red). Tetapi tahun depan kita salip lagi,’’ kata Rektor Unair Mohammad Nasih, kemarin.

Nasih menuturkan ada sejumlah indikator dalam penilaian ranking QS. Mulai dari reputasi akademik, kualitas tenaga pendidik atau dosen, rasio mahasiswa dengan dosen, serta jumlah kutipan (citation) publikasi ilmiah yang dihasilkan civitas akademika kampus masing-masing.

Menurut Nasir, yang membuat Unair kegeser IPB adalah jumlah dosen bergelar doktor atau PhD. Dia menuturkan, nilai atau skor Unair untuk kategori jumlah dosen bergelar doktor/PhD hanya 6,4 poin. Sementara skor yang didapat IPB untuk kategori ini cukup tinggi mencapai 78,1 poin. Sehingga di antara cara untuk bisa menyalip IPB adalah menambah jumlah dosen bergelar doktor di Unair.

Sementara itu, Rektor Universitas Indonesia (UI) Muhammad Anies menyampaikan rasa syukur bahwa UI tetap berada di nomor 1 kampus terbaik di Indonesia. Selain itu di tingkat Asia, posisi UI juga naik dari tahun lalu di peringkat 67 menjadi peringkat 54 tahun ini. ’’Ini capaian pendidikan tinggi di Indonesia. UI sendiri komitmen menghasilkan lulusan yang mandiri dan unggul,’’ katanya.

Peningkatan ranking UI di level Asia itu diantaranya untuk indikator international faculty. Indikator ini diantaranya mengukur jumlah dosen atau peneliti internasional yang tertarik berbagi ilmu dan melakukan penelitian di UI. Sepanjang tahun ini, hingga pertengahan 2017, jumlah akademisi internasional yang berkunjung ke UI mencapai 1.588 orang. Mereka ada yang menjadi dosen, dosen tamu, maupun peneliti tamu dalam rangka sharing knowledge kepada sivitas akademika UI.

Sementara itu kampus terbaik atau nomor satu di Asia tahun ini diduduki oleh Nanyang Technology University (NTU) Singapura. NTU Singapura perlu diapresiasi karena tahun lalu berada di urutan ketiga di bawah National Univeristy of Singapore (NUS) dan The University of Hong Kong. (wan)