25 radar bogor

Young UQ Entrepreneur di Muharam Fair

CETAK ENTREPRENEUR: Kegiatan bazar ikut menyemarakkan Muharam Fair, di mana pada kegiatan ini diserahkan pula bantuan bagi anak yatim yang tinggal di sekitar sekolah.
CETAK ENTREPRENEUR: Kegiatan bazar ikut menyemarakkan Muharam Fair, di mana pada kegiatan ini diserahkan pula bantuan bagi anak yatim yang tinggal di sekitar sekolah.

BOGOR–Masih dalam suasana Muharam, SMPIT Ummul Quro mengadakan Muharam Fair dengan memberikan santunan kepada puluhan anak yatim di dalam maupun luar sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan oleh anak-anak OSIS SMPIT Ummul Quro.

Pembina OSIS, Dini Andriani menjelaskan, selain mengenalkan bahwa Islam memiliki tahun baru yang harus dirayakan, juga mengajarkan bahwa dalam tahun baru Islam ada rangkaian santunan bagi anak yatim.

“Ada sekitar 33 anak yang kami berikan santunan, mereka dari anak-anak lingkungan sekolah di SMP, juga dari panti asuhan sekitar sekolah. Selebihnya kami me­ngadakan penampilan dan lomba-lomba berbau Islam dengan tema Ga Hijrah Ga Keren,” jelas Dini kepada Radar Bogor.

Muharam Fair sebenarnya kegiatan lanjutan dari Young UQ Entrepre­neurship yang sebelumnya diadakan dan disukseskan oleh anak-anak kelas 7 SMPIT Ummul Quro sebagai program tahunan di tingkat tersebut.

Eka Indah Sari, selaku koordinator level 7 di SMPIT UQ, mengatakan bahwa kegiatan Young UQ Entre­pre­neurship merupakan kegiatan di mana anak-anak menjual sembako murah, bazar pakaian bekas layak pakai, dan melakukan kegiatan sosial atau kunjungan ke salah satu sekolah di sekitar Ummul Quro untuk menga­dakan berbagai lomba dalam bentuk kepedulian sosial.

“Semua mengumpulkan sembako, barang-barang bekas layak pakai yang dijual serbamurah. Nah, hasil penjualan tersebut kami kumpulkan sebagai modal untuk santunan di Muharam Fair,” jelasnya.
Selain mempersiapkan kegiatan, mereka juga turun langsung menjual berbagai barang yang diserbu oleh warga sekitar sekolah. Kata Eka, ini mengajarkan mereka bagaimana cara berjualan dan mencari uang. “Menumbuhkan juga jiwa entre­preneurship mereka,” bebernya.

Eka mengatakan bahwa bentuk sosial dari kegiatan ini yaitu kunjungan ke salah satu sekolah sekitar UQ, merupakan upaya sekolah menga­jarkan anak-anak bagaimana melihat sekolah lain yang tidak seperti sekolahnya saat ini.

“Di sana juga mereka mengadakan lomba bagi anak-anak sekolah ter­sebut, mengajarkan bagaimana mereka aktif membuat sebuah acara, melatih mereka juga berinteraksi dengan masyarakat lainnya,” ucap Eka.

Suhandi berharap, apa yang ­mereka dan sekolah lakukan ­memberikan manfaat bagi ­masyarakat dari keberadaan Ummul Quro, dan memberikan ­motivasi bagi anak-anak bagaimana berjualan, interaksi sosialnya ­serta pembelajaran lainnya,” tutup Suhandi.(ran/c)